-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 2 Chapter 3 Part 8 Indonesia

 
 

Musim Panas Hampir Tiba, Pertanda Pertarungan Sengit

 

8

 

Setelah berpisah dari Yousuke, Aku menelepon untuk memanggil Ishizaki yang sekelas dengan Komiya.

Dia mengatakan bahwa dia masih di sekolah, karena dekat dari sini jadi Aku berjalan kaki.

“Oo! Apa kau memutuskan untuk bekerja sama dengan kami?”

Saat kami bertemu, dia menunjukkan senyum yang lebar dan bersemangat.

“Tidak, soal itu Aku masih mempertimbangkannya. Maaf, tapi kali ini tentang masalah lain.”

Mendengarku mengatakan itu, Ishizaki terlihat sedikit kecewa, tapi ekspresinya segera berubah.

“Apa itu yang mau kau bicarakan denganku?”

Aku ingin segera membicarakannya, tapi pandangan ku di alihkan ke seorang gadis yang mendekati Ishizaki. Itu adalah Nishino Takeko dari Kelas B tahun kedua.

 “Wah, ada urusan apa kau bertemu dengan Ayanokouji-kun?”

“Wo-woi Nishino, bukankah sudah ku bilang untuk tidak mengikutiku? Maaf ya Ayanokouji.”

Setelah mengatakan permintaan maaf, Ishizaki mendesak Nishino untuk pergi ke Keyaki mall lebih dulu.

 Tapi Nishino mendekati ku tanpa mendengarkannya.

“Jadi kau berhubungan baik dengan Ishizaki. Rasanya ini kombinasi yang mengejutkan.”

Sementara mengabaikan teman sekelasnya Ishizaki, Nishino melihat apa yang dia amati.

“Astaga, kau ini benar-benar tidak mendengarkan perkataan orang lain. Karena itulah kau dikucilkan.”

“Dikucilkan?”

“Oh tidak, ni cewek sekarang sedang terisolasi di kelas. Karena dia sedikit bermasalah.”

“Terisolasi? Aku sendiri sih tidak ada masalah dengan itu...”

Berbicara tentang terisolasi, rasanya Ibuki adalah tipe penyendiri, tapi sepertinya Nishino juga sama dengannya.

“Yang jelas, pergilah duluan. Mengerti?”

“Ogah.”(Yada)

“O-ogah, kau ini... Maaf Ayanokouji, tolong tunggu sebentar. Aku akan mengusirnya sekarang.”

“Aku hanya ingin tahu kenapa Ishizaki dan Ayanokouji-kun bertemu.”

Aku belum pernah berbicara dengan Nishino, tapi dia sepertinya tipe orang yang suka berbicara tanpa ragu.

Memang benar bahwa orang seperti ini cenderung menciptakan banyak musuh. Tapi, wajar jika dia merasa aneh kalau Aku dan Ishizaki berdua bertemu. Jika Aku pergi tanpa mengatakan apa-apa, mungkin akan berefek negatif. Dengan penilaian itu, Aku memutuskan untuk mengatakan topik yang akan Aku bicarakan pada Nishino.

“Kami berada dalam grup yang sama saat kamp pelatihan tahun lalu, karena itulah kami jadi akrab.”

Pertama sampaikan bahwa ada pondasi terbentuknya hubungan kami, lalu lanjutkan ke topik utama.

“Aku menghubungi Ishizaki untuk memintanya berbicara sedikit tentang Komiya dari Kelas B. Aku tidak ingin pembicaraan kami didengar banyak orang, jadi Aku meminta untuk bertemu di tempat seperti ini.”

“Tentang Komiya-kun? Apa maksudmu?”.

Ternyata dia tidak memanggil Komiya dengan gelar kehormatan. Aku menjelaskan alasannya sambil memiliki kesan seperti itu.

“Aku dengar dia berjanji akan membentuk grup dengan Shinohara dari kelas ku, apa kau tahu?”

“Tidak, Aku baru mendengarnya. Tapi itu bukan hal yang aneh, kan?”

Mencoba bekerja sama dengan kelas lain bukanlah hal yang aneh.

Jadi Ishizaki mempertanyakan apa aneh nya dengan itu.

“Apa yang salah dengan itu?”

“"Karena Shinohara bukan tipe yang bisa berperan aktif dalam ujian di pulau tak berpenghuni. Kelas ku khawatir padanya apakah membentuk kelompok dengan Komiya akan menimbulkan masalah. Jadi Aku ingin tahu orang seperti apa dia.”

“Dia itu pria biasa yang baik. Dia cukup terampil dan memiliki kekuatan fisik karena dia merupakan anggota klub bola basket.”

Ya kan, bertanya pada Nishino untuk mengkonfirmasi. Dia mengangguk sebagai jawaban atas persetujuan.

“"Sepertinya salah satu dari mereka mengundang pihak lain untuk membentuk grup, tapi apakah mereka berpacaran?”

“Eh? A-aku juga tidak tahu...”

“Menanyakan hal seperti itu pada Ishizaki mana mungkin dia tahu. Dia sama sekali tidak mengerti tentang percintaan.”

“Be~berisik lah! Memangnya kau mengerti?”

“Setidaknya lebih mengerti dari kamu. Aku tidak tahu apakah mereka berpacaran, tapi Aku yakin kalau Komiya-kun menyukai Shinohara-san, kan?”

“Eh, serius? Komiya menyukai Shinohara? Ah~ tapi, kalau tidak salah dia pernah bilang kalau ada seseorang yang dia sukai di kelas lain... meski Aku tidak begitu mengingatnya.”

Apa ada bagian yang terpikirkan oleh Ishizaki, dia mengatakan itu.

Selain untuk membentu grup, tentu saja pihak lain akan mengharapkan sesuatu sebagai balasannya.

Entah itu kemampuan atau kedekatan. Atau faktor lain seperti perasaan cinta. Seperti kata Nishino, jika Komiya mendekati Shinohara karena menyukainya, wajar saja dia meminta untuk membentuk grup bersama.

“Tapi kenapa kau peduli tentang itu?”

“Aku melihat dua orang itu bersama pagi ini. Komiya sangat akrab dengan Shinohara, dan bahkan memanggilnya dengan nama depan. Jadi Aku pikir mungkin itu.”

“Eee... e, apa? Jangan-jangan Ayanokouji... Apa kau menyukai Shinohara?”

“Tidak seperti itu”

Aku langsung menyangkalnya, tapi Ishizaki terlihat bersemangat sendiri dan menyeringai sangat bahagia.

“Ya ampun. Kau terlihat seperti orang yang anti sosial tapi ternyata ada perempuan yang kau sukai, jadi begitu jadi begitu.”

“Sudah kubilang tidak seperti itu.”

“Tidak usah disembunyikan. Kau dan Aku berteman, bukan?”

Tidak, bahkan di kamp pelatihan kami tidak benar-benar sedekat itu...

Tapi memang belakangan ini, dia lebih antusias daripada teman sekelas ku yang lain.

“Tapi kalau itu kamu harusnya bisa mengincar perempuan yang lebih cantik.”

Ada kemungkinan bahwa rumor kesalahpahaman akan menyebar jika dibiarkan begitu saja.

Jikasampai itu terjadi, hubungan antara Ike dan Shinohara mungkin akan lebih terganggu.

“Ini Ike. Ike dari kelas ku, dia mengkhawatirkan Shinohara.”

“Ha? Yah, ternyata bukan Ayanokouji, toh?”

“Itulah yang ingin Aku cari tahu.”

“Aku mengerti situasinya, tapi percintaan bukanlah sesuatu yang pantas dibicarakan orang lain.”

“Aku juga setuju dengan itu. Ikut campur didalamnya itu melanggar aturan, kan?”

“Normalnya itu benar. Tapi untuk kelas ku itu adalah situasi yang sedikit tidak bisa diabaikan. Kinerja Ike sangat penting untuk Kelas D.”

Ada ketakutan jika semakin rumit hubungannya, Ike akan menjadi liar dan tidak terkendali.

Saat ujian di pulau tak berpenghuni yang memanfaatkan bakat secara penuh semakin mendekat, ini adalah perkembangan yang merugikan. Meski begitu, pembicaraan ini tidak ada untungnya untuk Kelas B. Malah ini seperti mengirim garam ke musuh. Mereka tidak akan banyak membantu.

(Tln: Mengirim garam = Membantu)

Aku pikir begitu, tapi——

“Oke, Aku akan membantumu jika kau perlu. Apa yang harus Aku lakukan?”

Ishizaki tidak membencinya dan mengatakan itu untuk menawarkan bantuan.

“Tunggu Ishizaki, apa kau serius? Kau teman baik Komiya, kan?”

“Bukan berarti Aku bisa meninggalkan Ayanokouji yang ada di depan ku ini dalam kesulitan.”

“Tidak, lebih baik kau membiarkannya. Aku tahu kalian berhubungan baik, tapi dia adalah musuh kita.”

“Musuh kemarin adalah teman esok hari, kau tahu?”

Lebih tepatnya, Aku adalah teman hari ini, tapi Aku akan mengabaikannya dan mendengarkan.

“Aku sangat berterima kasih, tapi akan merepotkan kau meminta imbalan.”

“Imbalan? Aku tidak akan meminta-minta, jika teman mu dalam masalah, itu wajar untuk membantunya.”

Ishizaki yang ada di depan ku ini tidak pandai berbohong. Sepertinya dia mau mendengarkan permintaan ku secara gratis.

Aku bersyukur untuk itu, tapi Aku tidak bisa membuat permintaan yang tidak masuk akal mengingat dia adalah teman Komiya.

Jika Aku mencoba untuk memisahkan Komiya dan Shinohara dengan ceroboh, Aku mungkin memerlukan petunjuk terutama dari Nishino.

“Kalau begitu, baiklah... Bisakah kau cari tahu bagaimana perasaan Komiya yang sebenarnya?”

“Mencari tahu apakah dia benar-benar menyukai Shinohara atau tidak, kan?”

“Tentu saja, kau harus menutupi alasan kenapa kau menanyakan itu.”

“Itu~tentu saja, tapi bagaimana cara mengkonfirmasinya? Apa kau punya ide?”

Nishino menawarkan perahu bantuan untuk Ishizaki, yang dalam kesulitan ketika tidak ada motif untuk bertanya.

“Kau melihat mereka berdua terlihat bersenang-senang kan, Ayanokouji-kun? Jika demikian, maka akan lebih baik jika Ishizaki mengamati saja, dan mencari tahu apakah mereka berpacaran. Bagi pria yang tidak populer menanyakan hal-hal seperti itu akan mencurigakan, bukan?”

Ishizaki langsung mengadopsi rencana Nishino dengan beberapa bahan yang dia miliki.

“Ra-rasanya tanpa motif, tapi itu memang benar... Baiklah, Aku akan mencobanya. Tunggulah sebentar. Soalnya aktivitas klub belum dimulai——”

Mungkin dia merasa sanggup, lalu Ishizaki mulai menelpon Komiya.

“...Ah, Komiya? Mungkin ini buruk karena Aku menelponmu sebelum kegiatan klub. Ah tidak, ada sesuatu yang ingin Aku tanyakan. Apa kau berbicara dengan Shinohara dari Kelas D pagi ini? ... Sudah ku duga. Bukan apa-apa kok, padahal kita berada dalam aliansi tanpa pacar, jadi ku pikir kau sudah melarikan diri.”

Lebih baik dari yang ku harapkan, Ishizaki bertanya pada Komiya tentang Shinohara.

“Kau bilang tidak berpacaran? Apakah itu benar. Ini benar-benar akan menjadi masalah jika kau ternyata berbohong, lho?”

Ishizaki menegaskan bahwa Komiya dan Shinohara tidak berpacaran satu sama lain dan membuat tanda oke dengan tangan kanannya.

Tapi, ekspresinya sedikit berubah.

“Eh... serius? Oh, Aku mengerti, eh…”

Informasi tiba-tiba berkurang dari pertanyaan Ishizaki yang bisa Aku mengerti.

Kemudia dia dengan seksama mendengarkan Komiya, yang akan berbicara melalui telepon.

“...Oh. Jadi begitu, Aku mengerti. Akhirnya waktumu untuk menjadi seorang pria telah tiba. Tentu saja Aku akan mendukungmu. Jika kau sudah tahu hasilnya, segera beri tahu Aku.”

Entah bagaimana dari arah pembicaraan, Komiya sudah memberitahu Ishizaki tentang semuanya.

Ketika panggilan berakhir, Ishizaki menatapku dengan canggung.

“Komiya itu, dia akan mengungkapkan perasaannya pada Shinohara. Dia akan melakukannya di pulau tak berpenghuni.”

“Aku mengerti…”

Jika merekaa membentuk grup, mereka akan bergerak bersama setiap saat. Waktu terbaik untuk pengakuan akan datang beberapa kali.

“Lalu bagaimana? Itu jelas tidak akan bisa dihentikan.”

Itu tentu saja. Komiya memiliki hak untuk mengungkapkan perasaannya.

Di tempat pertama, Ike dan Shinohara peduli perasaan satu sama lain, tapi mereka tidak bisa mengambil langkah pertama. Jika mereka terputus sebelum tujuan, itu adalah takdir mereka. Atau setelah Komiya mencapai tujuan, Ike akhirnya bisa merebutnya kembali...

“Yang jelas Aku sudah terbantu. Aku akan membahas ini dengan Horikita. Jika Nishino kesulitan untuk membentuk grup, kau bisa bicara padaku. Mungkin Aku bisa membantu sesuatu.”

“Sudah ku bilang, Aku tidak ingin imbalan.”

“Ketika kita dalam masalah, kita akan saling mendukung. Jika memungkinkan, kita bisa bekerja sama.”

“Terima kasih, kau juga mungkin akan mendapat banyak masalah, tapi lakukanlah yang terbaik.”

Setelah menerima kata-kata penyemangat dari Ishizaki, Aku memutuskan untuk memberi tahu Horikita tentang masalah ini.

 

 Credit

Youzitsu LN 2nd Year Vol 2 Chapter 3 terjemahan Indonesia oleh Luckser Rayne

Related Posts

Related Posts

Post a Comment