-->

Cari Blog Ini

Watashi, ni-banme no kanojo de īkara Vol 1 Episode 5 part 5 Indonesia

Episode 5
Aku Tahu



Ujian perasaan Tachibana Hikari masih berlanjut.

Suatu hari, para penggemar Tachibana-san berteriak lagi.

Dia sedang mendengarkan musik dengan earphone. Aslinya, Tachibana-san adalah orang yang memakai headphone, dan dia biasanya memakai headphone nirkabel dengan logo emas di latar belakang putih, yang dikenal dengan suara bassnya yang berat.

Tentu saja, tersiar kabar bahwa earphone itu milik pacarnya.

Terlebih dia menyenandungkan musik rock alternatif yang tidak akan pernah dia dengarkan. Rasanya seperti suara tajam itu menusuk. Teorinya adalah bahwa gadis-gadis mengubah selera musik mereka tergantung pada pria yang mereka pacari.

Sepulang sekolah, Tachibana-san masuk ke ruang klub dengan earphone di telinganya sambil menyenandungkan musik rock alternatif.

“Gimana?”

“Earphone terasa lebih dingin di musim panas.”

“Fūn.”

Tachibana-san terlihat bosan, mengeluarkan dua pensil dari kotak pensilku yang ada di meja kopi, dan pergi.

Aku bisa memasang wajah poker jika aku mau.

Tapi, tidak demikian dengan Hayasaka-san. Dia bereaksi dengan cara yang menarik.

“Pensilmu, kamu juga berikan pada Tachibana-san, ya?”

Saat istirahat, Hayasaka-san menghampiriku.

Dia melihat Tachibana-san menggunakan pensil selama pelajaran.

“Jadi bukan hanya aku yang kamu beri, ya.”

“Maaf.”

“Aku tidak keberatan sama sekali kok!”

Kau terlihat sangat keberatan.

“Ngomong-ngomong, Kirishima-kun, bolehkah aku pinjam seragam olahragamu?”

“Seragam olahraga?”

“Aku membutuhkannya untuk pemeriksaan teknik, tapi aku lupa membawanya.”

“Tapi itu setelah pelajaran olahraga, loh. Dan aku berkeringat.”

“Itu saja, itu yang aku inginkan.”

Kali ini, para penggemar Hayasaka mengeluarkan jeritan yang hampir seperti teriakan.

Itu wajar saja karena dia mengenakan seragam olahraga anak laki-laki yang ukurannya tidak pas.

Kondisi yang disebut “baju pacar”.

(Tln: Baju pacar adalah ketika seorang gadis meminjam baju pacarnya)

Tidak mungkin Hayasaka-san yang polos itu akan melakukan hal seperti itu. Hanya kebetulan pakaian olahraga yang dia pinjam dari ruang kesehatan adalah pakaian pria. Para penggemar fanatik Hayasaka dengan setengah hati sampai pada kesimpulan itu.

Namun, Tachibana-san yang memiliki mata tajam untuk mengamati, tidak akan melewatkannya.

Setelah pelajaran olahraga, dia langsung dicegat oleh Tachibana-san di lorong.

“Itu, punya Ketua, ‘kan?”

“Kupinjam begitu saja.”

“Hayasaka-san, kamu mencoba menunjukannya padaku, bukan? Jelas sekali.”

“Tolong jangan terlalu memprovokasiku.”

“Bukannya kamu yang pertama kali nunjukin kalau kamu memakai pensil tanpa alasan yang jelas?”

Hayasaka-san, aku tidak tahu kau melakukan itu.

“Untuk sekarang, pinjamkan padaku juga seragam olahraganya Ketua.”

“Lah, kamu sudah tidak membutuhkannya lagi hari ini, bukan?”

“Aku akan memakainya di rumah.”

“Perasaan macam apa itu?”

Related Posts

Related Posts

Post a Comment