-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 8 Bab 2 Part 2 Indonesia

Bab 2
Perjalanan Sekolah Sebagaimana Aslinya


2


Setelah selesai makan siang di kantin besar yang terhubung dengan area ski, siswa tahun kedua akhirnya mengikuti pelajaran ski. Tak lupa, karena tingginya risiko kehilangan atau kerusakan, kami diperintahkan untuk tidak membawa ponsel ke lereng.

Ada pula keluhan dari para siswa yang tidak bisa lepas dari ponsel mereka dan dari siswa mahir yang mengaku sudah terbiasa bermain ski, tapi mereka tidak punya pilihan lain karena mereka tidak bisa melanggar perintah dari sekolah.

Untungnya pada saat yang sama, kami diberitahu bahwa kami akan diizinkan untuk membawa ponsel kami jika kami secara sukarela pergi ke lereng ski mulai esok hari dan seterusnya. Tapi jika ada yang kehilangan atau rusak, kami harus membayar sejumlah poin pribadi yang diperlukan untuk penggantian atau perbaikan.

Setelah itu, aku mengenakan pakaian ski sewaan dan menerima sepatu skinya.

Bagian luarnya tampak terbuat dari plastik. Aku ikuti petunjuknya, aku lepaskan gespernya, buka bagian dalamnya, dan kumasukan kakiku. Aku paskan tumitku, luruskan bagian dalam, dan kukencangkan gespernya dari bawah ke atas. Terakhir kencangkan power belt dan powder guard.

Dengan ini sepertinya persiapan minimalku telah selesai.

Aku mencoba berjalan biasa, tapi ternyata itu bukan gerakan yang benar.

Ketika aku mengikuti instruktur dan berjalan dengan tumpuan ditumitku, aku bisa bergerak dengan lancar.

Begitu aku sudah siap, aku pergi ke luar.

Pelajaran dibagi menjadi tiga kategori: tingkat mahir, menengah, dan pemula.

Karena aku tidak memiliki pengalaman bermain ski, tanpa ragu aku bergabung dengan kelompok orang yang menginginkan pelatihan pemula.

Aku bisa saja mempelajarinya terlebih dahulu dari buku atau di internet, tapi dengan belajar di tempat, aku tidak perlu mendengarkan informasi yang tidak perlu.

Sekitar 60% dari semua siswa seangkatan meminta pelatihan pemula ini.

Aku tidak tahu apakah ini banyak atau sedikit, tapi aku sedikit terkejut mengetahui bahwa ada sekitar 40% yang meminta pelatihan menengah ke atas. Di wilayah Kanto yang kutahu orang jarang mendapat kesempatan untuk bermain ski, mungkin mereka pernah mencobanya di tempat lain.

Di antara anggota grup 6, RyĆ«en, Kitƍ, Nishino dan Kushida tidak tampak, mungkin karena mereka berada di tingkat menengah ke atas, sementara anggota grup lainnya berada di tingkat pemula.

Di pelatihan pemula yang jumlah pesertanya sangat banyak, dibagi lagi ke dalam kelompok-kelompok yang berisikan sekitar 10 orang, dan instruktur mengajari kami cara bermain ski dari awal.

Terlepas dari minatku yang kuat pada peralatan ski yang pertama kalinya aku sentuh, aku mendengarkan penjelasan itu.

Di sisi lain, kelompok pemain ski tingkat mahir yang jumlahnya paling sedikit sepertinya sudah diperbolehkan untuk meluncur dengan bebas setelah hanya menerima penjelasan singka, jadi mereka sudah bersiap-siap untuk pergi ke lereng untuk meluncur.

Di antara mereka juga ada Ryƫen.

Aku membersihkan salju dari sol sepatu bot, setelah itu sejajarkan sepatu bot dengan pengikat di depan, dan belakang, lalu melangkah dengan tumit. Jadi begitu. Jadi aku akan berjalan dengan kedua kakiku diatasnya.

Meskipun aku terkejut karena aku tidak terjatuh saat berjalan, aku merasa bingung dengan sensasi yang aku rasakan untuk pertama kalinya ini.

Baiklah... biar kucoba———.

Dengan menggunakan tongkat, aku mencoba untuk mulai meluncur sedikit lebih kuat, dan dengan sengaja memiringkan pusat gravitasiku ke kiri.

Kemudian tubuhku jatuh ke belakang berlawanan dengan kedua papan kaki yang meluncur kedepan.

“...Kamu baik-baik saja?”

Yamamura yang melihatnya dari dekat, menanyaiku dengan suara pelan.

“Ya aku baik-baik saja. Pengen sedikit jatuh saja.”

“Haa...”

Ada sedikit tawa terdengar di sekitar, tapi aku tidak memperdulikannya.

Penting untuk mencoba dan gagal terlebih dahulu.

Ryƫen yang kukira sudah menuju lift, mengangkat sedikit sudut mulutnya ketika dia melihatku jatuh seperti itu, dan mulai berjalan pergi seolah-olah dia sudah puas.

Mungkin dia ingin melihatku gagal.

“Hati-hati yang disana!”

Setelah diberi peringatan, aku membungkuk ringan, meminta maaf dan mengikuti perintah dari instruktur.

Kemudian kami berlatih untuk meluncur pelan di sini, tapi ternyata banyak orang yang jatuh.

Aku sempat terjatuh 2 kali tanpa disengaja, tapi oke, aku sudah mulai menguasainya.

Pelatihan ini memakan waktu sekitar 30 menit.

Setelah menyelesaikan semua latihan, berarti aku sekarang bebas untuk mencobanya sendiri.

“Oke, ayo kita pergi.”

Related Posts

Related Posts

Post a Comment