Bab 1
Pertanda Momentum
Semester kedua akhirnya akan segera berakhir.
Perjalanan sekolah yang menyenangkan telah berlalu bagikan mimpi kosong, tapi liburan musim dingin akan segera tiba untuk siswa tahun kedua. Musim dingin adalah akhir tahun, musim yang menandakan akan terjadinya perpisahan.
Hari ini terasa cukup dingin, mungkin karena suhu terendahnya mencapai 1°C.
Para siswa yang berjalan cepat menuju sekolah pun menghembuskan napas putih sambil berbicara tentang dinginnya cuaca. Aku melihat pemandangan sehari-hari di pagi yang santai setiap hari, dan mengukirnya dalam ingatanku.
Bagi mereka yang hanya hidup di masa kini saja, pasti akan berpikir apa gunanya menatap pemandangan seperti itu.
Tapi, bagaimana jika mereka tahu bahwa itu hanya untuk waktu yang terbatas?
Bagaimana jika mereka tahu bahwa mereka hanya bisa melihat dunia ini selama satu tahun lagi?
Mungkin, dunia kehidupan sehari-hari ini pasti akan tampak seperti permata yang bersinar menyilaukan.
Sewaktu menatap pemandangan sehari-hari seperti itu sampai orang yang kutunggu datang, sebuah pesan masuk.
[Datanglah ke ruang OSIS sepulang sekolah nanti]
Seolah tidak bolah menolak, sebuah pesan paksa masuk dari Nagumo.
“Ruang OSIS ya.”
Aku tidak terlalu tertarik dengan undangan ini, tapi aku tidak bisa dengan mudah menolaknya, mengingat apa yang akan terjadi kedepannya.
Selain itu, ada catatan kerja sama di festival budaya, meskipun ada kesamaan kepentingan.
Hanya kujawab singkat baiklah, lalu kumatikan layarnya.
Aku melihat ke arah para siswa dan pemandangan lagi, kemudian Kushida yang pergi ke sekolah sendirian masuk ke dalam bidang penglihatanku.
Ketika aku melihatnya jalan tanpa menyapanya, dia tersenyum dan melambaikan tangan padaku. Jadi, aku balas mengangkat tanganku, tapi———dia menatapku dengan tatapan tajam sebelum kami berpapasan.
“Ada apalah..? Dari pagi sudah begitu.”
Dia menyapaku jadi aku pun menyapanya, terus kenapa dia harus melototiku?
Kelihatannya dia yakin bahwa tidak ada yang akan melihatnya, tapi aku tidak ingat melakukan sesuatu yang aneh.
Mengingat sejarah di masa lalu, kurasa itu hanya karena Kushida membenciku....
Rasanya seperti pagi-pagi sudah ada yang tiba-tiba melakukan pemalsuan tabrak lari.
“Maaf, Kiyotaka! Aku membuatmu menunggu!”
Pada saat seperti itu, dengan terengah-engah, Kei memanggil dari arah asrama dan berlari ke arahku.
“Telat juga cuman beberapa menit kan, tidak usah terlalu dipikirin.”
“Iya sih, tapii.... apa gak dingin nunggu di luar?”
Awalnya kami janji ketemuan di lobi asrama, jadi dia menatapku penasaran.
“Enggak papa. Daripada itu, rambutmu masih ada sedikit yang berantakan itu loh.”
(Tln: rambut berantakan di sana akibat tidur, aku bingung, memangnya gak mandi dulu apa ya?)
Dia pasti sangat buru-buru, karena aku menemukan kesalahan yang tidak biasa dari Kei dan kuberitahukan padanya.
“Masak, iih!”
Kei memegangi kepalanya karena malu. Kemudian dia buru-buru mencoba memperbaiki rambutnya yang berantakan itu dengan sisir tangan.
Tapi berapa kali pun dia memperbaikinya, beberapa helai rambut itu tuing memantul kembali.
“Uwa, gimana nih...!”
“Kalau cuman segitu dibiarin saja gak papa, bukan? Hondō dan Ike saja yang rambutnya lebih berantakan dari itu masih datang ke kelas.”
“Jangan samain aku sama cowok kayak mereka dong~! Ugh, aku mau ke toilet sesampainya di sekolah...”
Kei mulai berjalan dengan malu sambil menutupi rambutnya yang berantakan dengan tangannya.
Smgt tl nya min🤣, mantap
ReplyDeletetantangan buat Karuizawa sih ini, bagaimana ia bisa mempertahankan hubungannya dengan ayano dn kedekatan ayano dngan kushida
ReplyDeleteUdah lah kei kelaut aja. Peran lu sebagai manual book akan segera berakhir, sekarang saatnya ichinose 😂😂😂
ReplyDeleteBang udah bang
Delete😂
DeleteUwaaah imut nya Kei 😊
ReplyDeleteSinking Ship
ReplyDeleteDi jepang kulturnya emng gitu min mandi 1x sehari doang sepulang sekolah/kerja jadi pagi²nya cuma cuci muka dan sikat gigi doang sama nyisir rambutnya tapi kadang ada yg dibiarin natural (rambut baru bangun tidur ga diapa2in) :v
ReplyDeleteYg dilihat Kushida dengan benci itu kemungkinan bukan Kiyotaka. Tapi Kei (Tebakan doang sih)
ReplyDeleteKiyo bang. Dia udh jatuh cinta ke kiyo makanya dia sebisa mngkin nyoba buat nutupin perasaannya tsb dgn membenci kiyo dlm hati
DeleteHmm begetar nih begetar wokawok
ReplyDeleteSetau gua di jepang ga pernah ada yang namanya mandi pagi
ReplyDeleteCih, bau2 bakal putus sama Kei gw rasa. Soalnya diliat dari hint volume2 sebelumnya si Kiyo mau nyoba manfaatin Ichilose dgn segala cara. Dan prediksi gw dia mau pindah ke kelas Ichilose biar si Horikita lebih mandiri buat ngatur kelas tnpa keberadaan dia. Dan kiyo butuh si Ichilose buat rencana tsb.
ReplyDeleteCih, si beban Ichilose emng nyusahin dari dulu
Setahuku orang jepang gak biasa mandi pagi cmiiw
ReplyDelete