-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 2 Chapter 3 Part 5 Indonesia

 

Musim Panas Hampir Tiba, Pertanda Pertarungan Sengit

 

5

 

Aku mengunjungi kamar Albert untuk pertama kalinya.

Tubuhnya jauh lebih besar dari milik kami, tapi tata letak dan konstruksi ruangan secara alami sama.

Satu-satunya perbedaan adalah dekorasi ruangannya, itu juga mungkin sedikit unik.

Bendera bintang bergaris besar dan bendera Jepang ditampilkan di tengah ruangan. Tidak hanya itu, bendera nasional negara-negara yang tak terhitung jumlahnya seperti Cina, Italia dan Afrika ditampilkan di seluruh ruangan, meskipun ukurannya kecil. Bukan hanya mencetaknya di atas kertas, itu adalah kain yang rapi, dan kau bisa merasakan sesuatu yang penuh gairah.

“Si Albert ini adalah maniak bendera lho. Apa itu membuatmu terkejut?”

Mungkin dia sudah berada di kamarnya berkali-kali, Ishizaki dengan tenang menjelaskannya.

“Sepertinya memang begitu.”

Setelah Aku dibebaskan, Albert meminta ku untuk duduk dengan benar.

Setelah mengkonfirmasi bahwa kami berempat sudah duduk, Aku memutuskan untuk meminta penjelasan.

“Jadi... apa yang kalian rencanakan?”

Tiga orang saling memandang.

Untuk beberapa alasan, mereka menunjukkan wajah yang bahagia dan gembira bersama.

Lalu Ishizaki berbicara padaku mewakili semua orang.

“Baiklah, ini adalah ideku... Ayo kita berkumpul bentuk grup dalam ujian khusus berikutnya!”

Itu adalah salah satu yang ku harapkan, tapi ternyata memang tentang ujian khusus.

“Berkumpul... Apa maksudnya? Bisa kau jelaskan lebih spesifik.”

“Tidak ada yang spesifik, seperti yang Aku katakan.”

“Tidak, apa yang kau katakan tidak jelas. Aku benar-benar tidak mengerti dengan siapa tepatnya Aku akan berkumpul.”

Hanya ada 4 orang di tempat ini. Seseorang akan ditinggalkan. Lebih tepatnya, Hiyori adalah seorang gadis, tidak dapat berpartisipasi dalam proporsi, jadi yang bisa membentuk grup adalah Aku, Ishizaki, dan Albert, tapi Aku tidak tahu apakah mereka akan menjelaskan lebih banyak tentang masalah tersebut.

“Sekarang mau dengan siapa pun tidak apa-apa, kan? Bisa dengan Aku, Albert, atau Shiina. Yang jelas, terserah mau membentuk grup dengan siapa dari kami kelas B.”

Sungguh jawaban yang menarik dan berani.

Dalam arti tertentu, dapat dikatakan bahwa ini adalah jenis konten yang dapat kau harapkan dari orang seperti Ishizaki.

“Dengan kata lain, kau ingin Aku masuk kedalam grup yang berisi dua siswa dari kelas B?”

“Benar. Jadi ketika ujian dimulai, akan sempurna jika kita dapat membentuk grup dengan tiga siswa kelas B yang tersisa untuk menghasilkan 6 orang. Kita akan mengincar tempat pertama dengan 5 siswa dari kelas B dan kau, Ayanokouji, sebagai orang keenam.”

Aku hampir kewalahan dengan saran yang luar biasa ini, tapi Aku pikir perlu untuk tetap tenang menanggapinya.

“Hiyori... Apa kau sudah dengan tepat menjelaskan kepada Ishizaki tentang aturan ujian khusus?”

“Tidak?”

Jawaban atas pertanyaan yang ku ajukan di kembalikan dengan santai.

“Ketika dia berbicara pada ku, Aku merasa Aku harus memperbaikinya dalam 5 detik. Tapi kupikir akan baik-baik saja untuk membiarkannya sampai saat ini.”

Apanya yang baik-baik saja.

Meskipun tidak ada keraguan bahwa ada beberapa bagian yang tidak dimengerti dalam 5 detik itu...

“Aku punya beberapa pertanyaan untuk diajukan, tapi Aku pikir Aku akan fokus pada dua poin... tidak, tiga poin untuk saat ini. Pertama, tidak ada jaminan bahwa kau bisa dengan mudah menggabungkan grup yang kau inginkan setelah ujian khusus dimulai.”

Sebenarnya, wali kelas sudah mengatakan bahwa itu tidak akan mudah.

Jika kau dapat melakukannya dengan jawaban seperti, [Ayo bentuk grup] atau [Ayo lakukan bersama] tidak ada gunanya membuat grup hingga tiga orang pada tahap ini. Sebaliknya, itu akan merugikan.

Karena sulit untuk membentuk grup selama ujian, maka kami diberi kebebasan untuk memilihnya sekarang.

“Eh, benarkah?”

Ishizaki, yang sama sekali tidak tahu, dengan heran memiringkan kepalanya dan meminta jawaban pada Hiyori.

“Setelah Aku memilah penjelasannya, memang benar begitu. Dalam beberapa kasus, ada saat dimana kau harus bekerja sama dengan grup yang tidak berencana untuk berkumpul denganmu.”

“Apa itu? Aku tidak mengerti maksudnya sama sekali.”

“Dalam kasus tertentu, ada beberapa persyaratan bagi grup untuk terbentuk selama ujian.”

“Syarat apa itu?”

Jika kami mengerti itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Aku tidak tahu detailnya. Tapi dari penjelasan sekolah, itu jelas tidak akan mudah”

“Tapi kan... bahkan jika ada kondisi tertentu, kita seharusnya siap untuk bekerja sama sebelum ujian, kan?”

“Yah, jika kau mengatakannya seperti itu, memang benar begitu.”

“Kalau begitu tidak ada masalah, kan? Persiapan untuk ujian sebelum dimulai, seperti yang Aku sarankan.”

Itu adalah bagian yang agak terhormat untuk memikirkan hal-hal sesederhana itu.

Hiyori juga, mendengarkan usulan Ishizaki dengan penuh minat.

“Jangan khawatir jika kau tidak memahaminya dengan benar.”

Apakah Aku bisa mengatakan bahwa ini adalah daya tarik Ishizaki Daichi?

(Tln: “ini” yang dimaksud adalah sampai-sampai Hiyori tertarik)

“Yah, baiklah... Lalu yang kedua?”

Aku pikir akan sulit untuk dapat memahami poin dari apa yang dibahas saat ini, jadi Aku melanjutkan.

“Siapa orang lain yang kalian panggil selain Aku? Atau seseorang yang ingin kalian panggil?”

“Tidak ada orang lain yang kami panggil, atau yang ingin kami panggil, iya kan?”

Keduanya mengangguk setuju dengan Ishizaki.

“Dengan kata lain hanya Aku. Dan alasannya?”

“Itu sudah jelas kan. Bagiku kau sama hebatnya dengan Ryuuen-san... Tidak, sekarang Aku berani mengatakannya, kalau kupikir kau adalah pria yang lebih hebat daripada Ryuuen-san. Kau seperti orang bodoh yang kuat dalam berkelahi, kecerdikan, dan kecepatanmu yang diakui oleh Ryuuen-san. Terlebih lagi, kau melakukan sesuatu yang sangat luar biasa dengan mendapatkan nilai sempurna dalam matematika pada ujian musim semi. Mereka yang mengendalikan Ayanokouji akan mengendalikan ujian khusus. Itu cukup alasan untuk mengundangmu.”

“Itu pujian untukmu, Ayanokouji-kun. Tapi pendapat ku juga sama.”

Albert juga tanpa ragu mengangguk dengan cepat.

Aku bilang akan mengajukan tiga pertanyaan, tapi pada pertanyaan keempat, Aku ingin bertanya seberapa banyak Albert mengerti bahasa Jepang dan apakah dia bisa berbicara dengan bahasa Jepang. Aku belum pernah melihat hal itu terjadi sebelumnya di kelas, tapi kupikir dia mungkin sudah belajar bahasa Jepang...

Meskipun Aku tidak berniat menolak pendapat ku sendiri...

(Tln: Masih penasaran)

“Kalau begitu yang ketiga... usulanmu itu, apakah ada untungnya bagiku? Dengan asumsi bahwa semua orang di kelas B mencapai peringkat yang lebih tinggi, hanya itu yang didapatkan.”

Bahkan jika poin kelas yang didapat sama, ada celah besar antara poin pribadi yang kami akan dapatkan.

“Ayolah, apa kau merasa dirugikan sendiri? Saat kami naik ke kelas A, kami akan memberikan Ayanokouji 20 juta poin dan menyambut mu ke kelas kami. Gimana?”

Ishizaki melanjutkan dengan respon yang percaya diri.

“Itu artinya kau bisa berada di kelasmu sendiri sebagai kelas A, atau berada di kelas kami yang menjadi kelas A. Kau memiliki peluang 50% untuk berhasil lulus di kelas A.”

Dia menyarankannya dengan senyum lebar.

Memang, jika 4 kelas dengan pasti bisa naik ke kelas A, kemungkinannya adalah 2/4 atau 50%, tapi kenyataannya tidak seperti itu. Ada perbedaan dalam kekuatan masing-masing, sehingga sulit untuk mendapatkan angka yang akurat.

Tentu saja, Tidak ada keraguan bahwa meningkatkan jumlah kelas yang bisa Aku tempati akan menguntungkan.

“Apa Hiyori dan Albert memiliki pendapat yang sama?”

“Ya. Aku akan sangat menyambutmu.”

“YES.”

Keduanya berbicara dengan cepat dan terlihat senang mengkonfirmasi usulan dari Ishizaki. Untuk saat ini, Aku akan menerima usulan konyol ini sampai batas tertentu, Aku tidak bisa tidak menyentuh bagian-bagian penting. Aku melanjutkan untuk mengajukan pertanyaan setelah pertanyaan ketiga.

“Apakah yang memutuskan untuk mengundang ku adalah Ryuuen? Atau apakah kau yang memutuskannya, Ishizaki?”

Ishizaki, yang merespons dengan ringan sejauh ini, mengeraskan ekspresinya untuk pertama kalinya.

“Ini keputusanku. Ryuuen-san tidak tahu apa-apa.”

Sepertinya Ishizaki yang memikirkan dan memutuskannya sendiri.

Meskipun kupikir begitu, itu adalah hal yang sedikit konyol.

Tapi, jika begitu, Aku biasanya akan berpikir akan selalu ada Ibuki pada setiap tindakan Ishizaki.

Tapi para pendukung Ishizaki sekarang adalah Albert dan Hiyori.

“Apa kau sudah berpikir apa yang akan terjadi jika ini sampai ke telinga Ryuuen?”

“Aku tidak memikirkannya! Dan tidak mungkin Aku bisa memikirkannya! Dan juga... Aku sudah siap untuk itu.”

Meskipun sedikit takut, Ishizaki memohon dengan keinginan yang kuat.

“Dan menurut aturan, tidak apa-apa untuk bekerja sama dengan kelas lain. Aku mengundang Ayanokouji karena kupikir Aku membutuhkannya, tidak ada yang aneh dengan itu.”

Itu benar juga. Kecuali ada kebijakan membentuk grup hanya dengan kelasnya sendiri, Ryuuen normalnya tidak berhak untuk mengeluh tentang apa yang dilakukan Ishizaki.

“Kunci dari ujian khusus ini adalah tidak mengambil poin kelas yang dimiliki oleh siswa tahun kedua. Tentu saja, perlu untuk membidik peringkat teratas dalam peringkat keseluruhan. Untuk itu, partisipasi Ayanokouji-kun sangat diperlukan.”

“Jadi begitu.”

“Untuk saat ini, masih ada beberapa hal yang membuat ku penasaran... tapi Aku mengerti apa yang ingin kau katakan.”

“Kalau begitu, bisakah kita bekerja sama?”

“Terima kasih sudah mengundangku, tapi Aku tidak bisa mengatakan ya pada tahap ini.”

“Ke-kenapa?”

“Karena Ayanokouji-kun memiliki pertimbangan sendiri di kelasnya, kan?”

Hiyori mendorong rencana Ishizaki, tapi dia memahami dengan baik tanpa memastikan kenapa Aku menolak.

“Aku juga berpikir kalau kondisi yang diberikan untuk Ayanokouji-kun itu lemah.”

“Lemah... Apakah 20 juta poin tidak cukup?”

“Bukan itu masalahnya. Dalam hal jumlah poin tentu saja, Aku pikir itu luar biasa. Tapi pada dasarnya, kau hanya menyerahkan hak untuk pindah ke kelas kita, kan?”

“I-Itu tentu saja kita tidak bisa memberikan 20 juta agar dia bisa pindah ke kelas Sakayanagi.”

Jika kau merasa bebas untuk menghabiskan uang yang diberikan Ishizaki dan teman-temannya, tentu saja kau akan berakhir di tempat tertentu di kelas A. Ishizaki dan teman-temannya tidak dapat memperkuat kekuatan mereka dengan menyambut ku di sepanjang jalan.

“Dan juga, Ishizaki-kun mengatakan bahwa Ayanokouji-kun dapat bekerja sama dengan siapa pun dari kelas B, tapi itu juga masalah. Bertahan hidup di pulau tak berpenghuni bukanlah ujian individu. Jika kau benar-benar mengincar peringkat teratas, bekerja sama dengan anggota yang kuat akan meningkatkan persentase kemenangan.”

Hiyori, yang sampai sekarang hanya mendengarkan pembicaraan, datang dengan poin sulit berturut-turut.

Dan disaat itu Ishizaki mulai  mengeluarkan keringat, dan menjadi panik.

“Ka-Kalau begitu dengan siapa dong?”

“Jika Aku disuruh untuk memilih angggota grup sekarang... itu pasti. Itu adalah Ryuuen-kun, Kaneda-kun, dan Ayanokouji-kun, ketiga orang ini. Tidak masalah jika mengganti Kaneda-kun dengan Yamada-kun, tapi kurasa Ryuuen-kun adalah keberadaan yang tak tergantikan.”

Bahkan dalam tahun ajaran sekolah, Ryuuen adalah salah satu pemimpin teratas, dan memiliki keberanian untuk melakukan trik bahkan jika itu merupakan pelanggaran serius. Bahkan dalam ujian di pulau tak berpenghuni tahun lalu dia tetap tinggal di pulau itu, Ryuuen yang memiliki kekuatan fisik dan mental untuk tetap bersembunyi tanpa ada yang menyadarinya tidak bisa bisa diremehkan. Satunya adalah Kaneda, yang memiliki kemampuan akademik terbaik di kelasnya, atau Albert, yang memiliki lengan yang kuat.

Tentu saja, jika kau ingin memaksimalkan tingkat kemenanganmu, kau harus memilih dua dari tiga itu.

“Jangan berkata yang tidak-tidak! Apakah kau pikir Ryuuen-san akan setuju dengan rencana ku?”

“Aku tidak berpikir dia akan memberikan jawaban dengan cepat.”

“Iya, kan!”

“Kaneda-kun juga akan mengabaikan Ryuuen-kun dan tidak terlibat dalam rencana cerobohnya.”

“Kalau begitu, apa yang harus Aku lakukan?”

“Kau tidak bisa melakukan apa-apa. Setidaknya untuk sekarang.”

“Ugh... itu membuat frustrasi...”

Ishizaki melakukan yang terbaik untuk mengeluarkan kebijaksanaannya, tapi tentu saja tidak ada ide cerdas yang muncul.

“Untuk hari ini, kita harus puas bahwa kita berhasil menyampaikan pikiran Ishizaki-kun dan diri kita sendiri.”

Rupanya, itulah sebabnya Hiyori datang ke tempat ini.

Dia memutuskan bahwa penting untuk menunjukkan keinginannya untuk bekerja sama karena dia tahu sejak awal bahwa tidak mudah untuk bekerja sama dan membentuk grup dengan ku.

Mungkin Albert juga tahu bahwa itu adalah hal yang tidak masuk akal, jadi dia dengan lembut menyentuh pundak Ishizaki.

“...Aku mengerti kok. Untuk sekarang, kalau memang seperti itu maka apa boleh buat.”

Meski enggan, Ishizaki tampaknya sudah diyakinkan, setelah menerima kata-kata dari kedua orang itu.

“Aku tidak tahu apakah Aku bisa memenuhi harapanmu, tapi Aku akan mempertimbangkannya.”

Pada titik ini, Aku juga memutuskan bahwa yang terbaik adalah untuk menjawabnya begitu.

Tapi untuk sekarang, Aku tidak berencana untuk membentuk grup dengan siapa pun.

Ini terkait dengan Tsukishiro dan siswa White Room yang mungkin bersembunyi di tahun pertama.

Satu semester sudah hampir berakhir.

Karena itu, tidak mungkin Aku bisa melanjutkan kehidupan sekolahku yang tenang.

Mungkin ujian khusus berikutnya akan menjadi medan pertempuran terakhir antara Aku dan Tsukishiro.

Dengan kata lain, kemungkinan akan ada serangan langsung diluncurkan.

Seperti membentuk grup dengan ku, ada risiko untuk ku terjebak dalam situasi seperti itu.

Dalam keadaan darurat, itu seperti tindakan minimal untuk mengeluarkan ku dari sekolah.

Aku sekali lagi menegaskan kembali hal itu pada diriku sendiri.

 

 Credit

Youzitsu LN 2nd Year Vol 2 Chapter 3 terjemahan Indonesia oleh Luckser Rayne

 

Related Posts

Related Posts

Post a Comment