-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 2 Chapter 3 Part 11 Indonesia

  

 

Musim Panas Hampir Tiba, Pertanda Pertarungan Sengit

 

11

 

Sebuah sistem yang memungkinkanmu untuk membentuk grup hingga tiga orang, yang diberikan oleh ujian khusus musim panas.

Tapi bukan hanya itu, ada diskusi dimasa sekarang yang akan menentukan masa depan.

“Sepertinya kau datang, Ichinose-san.”

“Maaf sudah menunggu, Sakayanagi-san.”

Jumat, akhir pekan sejak larangan pembuatan grup dicabut.

Sakayanagi menghubungi Ichinose, dan memanggilnya ke kafe.

“Apa waktumu baik-baik saja? Ini adalah permintaan yang mendadak, jadi Aku siap jika kau menolaknya.”

“Sejujurnya Aku sedikit terkejut karena Aku tidak menyangka kalau Sakayanagi-san akan menghubungi ku, tapi tidak apa-apa kok.”

Pada hari itu, Sakayanagi mendadak memanggil, satu jam sebelum pertemuan itu di kafe.

Tidak mengherankan kalau Ichinose akan menolaknya jika jadwal hari itu dia sudah penuh.

“Aku benar-benar ingin bertemu dan berbicara dengan Ichinose-san hari ini.”

Itu adalah kebohongan Sakayanagi.

Itu adalah salah satu strategi untuk tidak memberi dia waktu untuk berpikir, dengan mengundang Ichinose tanpa pemberitahuan.

Jika dia berjanji beberapa hari sebelumnya, Ichinose akan bertanya-tanya apa yang ingin dia bicarakan.

Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan Ichinose meminta bantuan pada teman sekelasnya seperti Kanzaki.

Ini adalah cara untuk mencegahnya.

“Tapi Aku penasaran, kenapa kau menerima permintaan mendadak seperti itu?”

“Kenapa? Aku tidak punya rencana khusus untuk hari ini.”

“Kalau begitu bagus. Aku sudah melakukan sesuatu yang mengerikan pada Ichinose-san sebelumnya. Aku tidak keberatan jika kau membenciku.”

Untuk menjatuhkan Ichinose, Sakayanagi diam-diam menyebarkan masa lalu Ichinose.

Dia menderita karena masa lalu yang dia tutupi sudah dibongkar.

Jika dikhianati oleh seseorang yang seharusnya dia percayai untuk diajak bicara, kebanyakan orang akan membenci orang itu. Bahkan jika dia tidak membencinya, orang itu pasti memiliki rasa ketidakpercayaan yang kuat dan ingin menjaga jarak.

Tapi, Ichinose segera menanggapi panggilan mendadak Sakayanagi, dan tidak bisa memberi kesan bahwa dia menyimpan dendam pada Sakayanagi.

“Hmm, Aku tidak berpikir Sakayanagi-san telah melakukan sesuatu yang istimewa. Tentu saja saya harus merenungkan perbuatan ku semasa SMP, Aku pikir itu tindakan yang memalukan. Tapi Aku tidak meminta siapa pun untuk tidak membicarakan rahasia itu, dan tidak perlu untuk bertanggung jawab.”

Ichinose mengatakan bahwa itu adalah masalahnya sendiri dengan masa lalu.

“Ternyata Ichinose-san memang orang yang baik.”

“Aku tidak yakin dengan itu. Aku sendiri tidak begitu memahaminya.”

Dia menggaruk dengan ringan pipinya karena malu, dan melepaskan pandangannya dari Sakayanagi yang menatapnya dengan lembut.

“Jadi... Apa yang mau kau bicarakan dengan ku?”

Untuk melanjutkan topik ini, entah karena merasa tidak nyaman, Ichinose mendorong topik utama.

“Kalau begitu Aku akan masuk ke topik utama jika kau mau, tapi topik utama ini mungkin tidak terasa nyaman untuk Ichinose-san.”

Dengan kata pengantar seperti itu, Ichinose bergumam dengan pelan dan lembut.

“Terus terang dalam situasi ini, Aku merasa bahwa kemunculan kembali Kelas B yang bodoh akan membahayakan Kelas A. Bisakah kau memberikan ku pemikiranmu tentang itu?”

Tanpa ragu-ragu, Sakayanagi menunjukkan situasi Ichinose saat ini.

“Ahaha... kau benar-benar terus terang.”

Meskipun kepalanya sedikit memutih, Ichinose tertawa dengan senyum pahit dan menggunakan tangannya sebagai kipas untuk mengipas.

Di sisi lain terlihat Sakayanagi tersenyum dan menunggu jawaban.

“Memang benar, situasi kami saat ini sangat buruk.”

Pada 1 Mei, perbedaan poin kelas dari Kelas B yang dipimpin oleh Ryuuen yang dikejar oleh Ichinose hanya 26 poin. Dia pikir ada peluang untuk mengejar ketinggalan jika tidak ada ujian khusus karena itu tergantung pada ketidakhadiran dan absensi bulanan. Faktanya, dalam transisi poin kelas selama setahun terakhir, itu karena akumulasi poin yang tidak signifikan karena aktivitas sehari-hari yang seperti itu.

Tapi, setelah kelas ditukar dan kelas Ryuuen naik ke Kelas B, mereka tidak pernah menunjukkan celah. Meskipun jaraknya sedikit menurun di bulan Juni, itu hanya 2 poin. Rasanya Ryuuen dan yang lain memiliki keinginan kuat bahwa mereka tidak akan pernah melepaskannya.

Tak perlu dikatakan bahwa Sakayanagi, yang dikejar oleh Ryuuen, juga merasakan.

“Kurasa Aku cukup tahu bahwa dia adalah lawan yang tangguh.”

“Bahkan jika kau tahu itu, apakah tidak ada yang bisa dilakukan? Aku tidak menyangka Kelas Ryuuen-kun yang berisik itu akhir-akhir ini tidak menunjukan tindakan yang bermasalah. Jika tidak ada yang bisa dilakukan terhadap kehidupan sehari-hari, sisanya tidak ada cara lain selain melakukan yang terbaik pada ujian khusus.”

Ichinose mengangguk kecil. Di sisi lain, Sakayanagi tidak pernah membisikkan kata-kata manis.

“Dia tidak mungkin akan bertarung jujur. Untuk Ichinose-san yang sudah bertarung dengannya secara langsung, dalam arti tertentu, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dia adalah lawan yang paling sulit untuk dikalahkan.”

Ichinose, yang berhadapan langsung dengan Ryuuen pada ujian akhir sekolah, memahami itu dengan baik.

Ruuen yang agresif, tidak biasa, dan rela melakukan pelangggaran.

Keinginan sebenarnya Ichinose adalah bahwa dia tidak ingin bertarung jika memungkinkan.

“Tapi, itu adalah cara yang tak terelakkan untuk bisa naik. Dan memang benar bahwa Ryuuen-kun adalah lawan yang sulit untuk dilawan, tapi Aku juga tidak bisa mengalahkan Sakayanagi-san dengan mudah. ​​”

Meskipun pernah ada gesekan dengan Katsuragi yang juga dari Kelas A, Kelas A memiliki perbedaan skor ganda dari Kelas B nya Ryuuen, dan itu tidak salah lagi jarak yang cukup jauh. Bahkan jika dia bisa mengalahkan mereka sekali atau dua kali, sulit untuk menembus tempat pertama.

“Meskipun ada perbedaan lebih dari 200 poin, Bagaimana dengan Kelas D yang sekarang sedang mendapat momentum? Seberapa yakin kau bisa menyalip?”

“Kelas Horitakita-san juga telah tumbuh semakin kuat. Dalam hal kemampuan individu, ada orang-orang yang bisa mengalahkan kelas mana pun... Melihat ini, rasanya tidak ada lagi batasan.”

“Memang, ada beberapa bakat yang menarik di Kelas D. Dimulai dari Hirata-kun dan Kushida-san yang keduanya memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan memiliki keseimbangan prestasi yang baik, lalu Sudou-kun adalah satu-satunya orang yang memiliki kemampuan fisik A+. Ayanokouji-kun yang menunjukkan gerakan seperti penyergapan di mana dia mendapatkan nilai sempurna dalam soal matematika yang sulit. Koenji-kun yang tidak bisa dilihat dasar dari kemampuannya, juga orang yang berbahaya.”

Mengatakannya dengan berani, sekali lagi kau bisa merasakan tebalnya lapisan Kelas D tahun kedua.

“Lalu, Horikita-san yang memimpin dan menyatukan mereka. Dia memiliki kemampuan akademik dan fisik yang sangat baik, dan belum lama ini dia juga akhirnya bergabung dengan OSIS.”

Sakayanagi menegaskan kembali situasi Ichinose.

“Aku minta maaf untuk melanjutkan kata-kata kasar ku, tapi ku pikir itu hanya masalah waktu sebelum kelas Ichinose-san jatuh ke Kelas D.”

“Sekarang, Aku pikir apa boleh buat jika kami menerima evaluasi seperti itu. Tapi——”

“Apakah kau akan mengatakan bahwa kau akan melakukan yang terbaik dengan sesuatu yang abstrak seperti kerja keras dan persahabatan?”

Ichinose menelan kata-kata Sakayanagi yang tepat seperti kenyataannya.

“Tidak mungkin kau bisa menang dengan kata-kata naif seperti itu. Setiap kelas jelas telah meningkatkan kekuatan mereka selama setahun terakhir, tapi kelas Ichinose-san tidak menunjukan pertumbuhan yang signifikan.”

“Itu... Itu tidak benar. Teman-teman ku, semuanya tumbuh dengan baik.”

“Aku tidak mengatakan bahwa kalian tidak tumbuh. Masalahnya ada pada seberapa besar pertumbuhannya.”

“Sakayanagi-san mungkin tidak mengerti, tapi kurasa Aku tidak akan kalah.”

Sakayanagi yang tersenyum tipis, perlahan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

“Itu sudah jelas dengan kau melihat OAA. Membandingkan kekuatan keseluruhan tahun pertama dan sekarang tahun kedua, Kelas Ichinose-san tidak diragukan lagi adalah yang terendah di antara keempat kelas. Aku pikir Ichinose-san juga melakukan pemeriksaan semacam ini, tapi... Apakah kau pura-pura tidak memperhatikannya meskipun kau mengetahuinya, Atau apakah kau tidak bisa memeriksanya karena takut melihat hasilnya...”

Ichinose mengingat dengan kuat ketika dia sendirian dengan Sakayanagi.

Seolah-olah seperti orang dewasa dan anak-anak.

Wajar jika dia kalah, dan rasanya seperti dia didorong ke sudut.

Sakayanagi, yang secara akurat menargetkan titik lemahnya, memblokir balasan yang dikembalikan kepadanya.

“Kau adalah siswa yang cerdas. Jika ini adalah diskusi yang setara dan layak, maka kau tidak akan pernah kalah dari ku. Tapi dalam lingkungan yang buruk, kau tidak dapat menunjukkan kemampuanmu itu. Baik yang sebelumnya dan kali ini, Aku tidak ada pilihan lain selain diam dan memanfaatkan kelemahanmu itu. Tapi, Ryuuen-kun dan Aku, yang akan berhadapan denganmu, akan melepaskan taringmu bahkan di lingkungan yang lebih rendah, kau tahu?”

“Se... sepertinya begitu.”

Keduanya tidak akan meragukan dirinya orang yang kuat dalam keadaan apa pun.

“Dapat dikatakan bahwa Ichinose-san sekarang tidak punya kesempatan untuk menang sama sekali, ini adalah situasi dimana Aku bisa mengatakan itu.”

“Apakah kau memanggil ku, untuk membicarakan hal itu?”

“Aku bisa melakukan di mana saja kalau hanya untuk mengejekmu, Aku tidak akan menyia-nyiakan liburan ku yang berharga.”

Di sini, Sakayanagi memutuskan untuk mengatakan tujuan sebenarnya dengan memanggil Ichinosehari ini.

“Kenapa kau tidak bergabung dengan ku saja? Ichinose-san.”

“E...?”

Usulan yang mengejutkan, Ichinose ditekan untuk menanggapi sesuatu yang tidak dia harapkan.

Terlalu kaget dengan lamaran itu, dan Ichinose terpaksa mengambil jawaban yang tidak dia duga, dan dia bingung kata-katanya.

“Itu satu-satunya cara untuk membantumu mengejar ketertinggalan dengan kami kelas A.”

“Eh, tapi itu—”

“Bukan hal yang buruk bagi kelas untuk memiliki hubungan kerja sama satu sama lain. Bahkan, ketika di tahun pertama, bukankah Ichinose memiliki hubungan yang sama dengan Horikita-san dari kelas D?”

Tidak mengherankan kalau Sakayanagi mengetahui tenntang hubungan kerja sama itu.

“Ini adalah imajinasiku sendiri, tapi Aku pikir kau sudah memutuskan hubungan dengan Horikita-san dan yang lainnya dari kelas D. lainnya. Meskipun berada di peringkat terbawah, mereka mendapatkan poin kelas lebih banyak dari kelas manapun dalam setahun, dan sekarang mereka sedang mendapatkan momentum. Di sisi lain, kelas Ichinose-san mundur satu langkah dan jatuh ke Kelas C. Bagi Horikita-san dan yang lainnya, melanjutkan kerja sama dengan Ichinose-san tidak ada untungnya sama sekali.”

Tebakan sempurna dari Sakayanagi, seolah dia melihat secara langsung interaksi antara Ichinose dan Horikita.

Dia tidak bisa menyangkalnya, dan Ichinose menjawab dengan jawaban yang setengah diakui.

“Itu benar... kerja sama buka sesuatu yang bisa bertahan selamanya.”

“Benar. Untuk menjaga hubungan kerja sama, [kondisi tertentu] diperlukan. Kelas Ichinose-san dan Horikita-san saling mengisi tahun lalu, sehingga kalian bisa membangun hubungan yang baik tanpa pertarungan yang tidak perlu.”

Ichinose mengangguk kecil untuk setuju.

“Kondisi itu adalah... perbedaan poin kelas.”

Faktanya, alasan kelas Ichinose dan Horikita menghentikan permusuhan adalah karena ada perbedaan dalam poin kelas.

“Aku pikir itu adalah keengganan, tapi kami Kelas A sangat terbuka untuk Ichinose-san dan Kelas C. Dengan kata lain, Aku pikir itu tidak mustahil untuk kita bekerja sama.”

“Rasanya menyedihkan karena Aku tidak bisa mikirkan usulan ini dengan senang. Tersirat bahwa kelas kami adalah hal yang sepele untuk Sakayanagi-san, sehingga tidak perlu diwaspadai.”

“Jika Aku bebas untuk mengatakannya, itu benar.”

Ichinose diserang dengan kenyataan tak kenal ampun dari Sakayanagi.

Namun, senyumnya tidak pecah. Menyangkal perasaan itu mudah, tapi faktanya adalah bahwa kelas didorong untuk menghadapi kenyataan.

“Aku tidak berpikir ada untungnya bagi Sakayanagi-san untuk bekerja sama dengan kelas kami.”

“Tidak, itu tidak benar. Memang, jika hanya dilihat sebagai kekuatan, faktanya tidak memuaskan. Tapi kelas manapun itu pasti memiliki senjata kuat yang tidak dimiliki kelas lain.”

Mengatakan itu Sakayanagi tersenyum.

“Itu adalah—— [kepercayaan]. Hanya dengan menjalin kerja sama dengan kelas Ichinose-san dan yang lainnya saja, Aku bisa mengatakan bahwa apa pun yang terjadi, kalian tidak akan berkhianat. Ini adalah faktor yang sangat penting dalam menjalin pertemanan.”

Agar dia bisa membalikan punggungnya dengan tenang. Sakayanagi mengatakan bahwa itu saja sudah sepadan.

“Itu adalah evaluasi yang membahagiakan, tapi kita berada dalam situasi di mana kita bisa berpura-pura, kan?”

“Itu benar. Tapi Aku tidak berpikir Ichinose-san akan melepaskan senjata yang sudah kau bangun selama ini. Jika sampai ada pengkhianatan, itu adalah tanggung jawab ku karena sudah melakukan kesalahan.”

Bahkan jika ini adalah jebakan dari Sakayanagi, Ichinose tidak merasa bersalah karena mempercayainya.

Tapi, menjadi lawan yang tidak bisa di waspadai sudah terjalin.

“Apakah kau keberatan jika Aku meminta mu untuk membicarakannya lebih spesifik?”

“Apakah itu berarti kau bisa berpikir positif tentang hubungan kerja sama itu?”

“...Ya.”

“Kalau begitu, ayo kita bicarakan.”

Sakayanagi mulai mengambil tindakan untuk mendapatkan kelas C tahun kedua yang dipimpin oleh Ichinose di bawah kendalinya.

“Ujian bertahan hidup di pulau tak berpenghuni berikutnya memiliki aturan yang agak rumit. Kau hanya bisa membentuk grup dengan siswa dari tahun ajaran yang sama, dan hadiahnya akan didistribusikan secara merata. Dengan kata lain, bahkan jika anggota terpilih dikumpulkan dari setiap kelas, tidak akan ada terbuka dalam hal poin kelas.”

“Itu benar. Karena itu, mau tidak mau kita harus membentuk grup yang bisa bertahan di kelas kita sendiri.”

“Tapi itu tidak berarti kita bisa menyebutnya sebagai grup yang dipilih dengan baik. Ada beberapa area yang tidak bisa ditanggung oleh kelas kita sendiri... Tapi bagaimana jika kita memiliki dua kelas? Ini akan menjadi cerita yang berbeda jika kita bisa dengan bebas memilih dari 79 orang.”


“Kelas Sakayanagi-san dan kelas ku bekerja sama...”

“Perbedaan dengan Kelas A kami tidak akan berkurang, tapi kau bisa menyalip kelas Ryuuen-kun dan membuat perbedaan untuk Kelas D.

“Tapi—kami akan kehilangan satu kesempatan untuk mengejar ketertinggalan dengan kelas Sakayanagi-san.”

“Untuk semester kedua dan ketiga, bukankah prioritas utamamu untuk kembali ke posisi yang stabil dulu? Bahkan jika kau menolak mengambil kerja sama ku di sini, kau belum tentu bisa menang. Apa Aku salah?”

“Itu...”

“Sebaliknya, jika kau kalah dari kelas lain, Ichinose-san akan jatuh ke Kelas D. Kau akan kehilangan banyak poin kelas dan kau akan berada dalam situasi yang sangat sulit. Jika itu terjadi, hampir mustahil untuk membidik Kelas A.”

Mendengar kata-kata Sakayanagi, Ichinose tidak bisa mengatakan apa-apa lagi dan terdiam.

“Aku pikir kau masih merasa curiga terhadap ku. Tapi Aku tidak berpikir ada banyak peluang untuk bergabung dengan kelas lain. Baik Kelas D maupun B-class tidak akan bekerja sama dengan ku karena mereka ingin mengejar ketertinggalan dengan Kelas A. Kalaupun ada, hanya ada opsi untuk membentuk komplotan rahasia untuk menantang Kelas A. Itu akan menjadi grup yang kuat.”

Tidak peduli seberapa kuatnya Kelas A, jika Kelas B dan Kelas D bekerja sama, peluang untuk menang akan lebih kecil.

“Bohong jika Aku mengatakan Aku tidak memikirkan itu.”

“Itu jelas. Tapi strategi untuk ketiga kelas bekerja sama itu tidak realistis. Apakah Ichinose-san dan yang lainnya mendengar tentang hal itu beberapa hari setelah larangan pembentukan grup dicabut?”

Ichinose menutup matanya dan perlahan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

“Jika kalian membentuk kerja sama tiga kelas, poin kelas yang dihadiahkan akan didistribusikan. Bahkan jika kalian mati-matian untuk mengambil tempat pertama, kesenjangan yang ditutup hanya 100 poin. 67 poin untuk tempat kedua. Dan 33 poin jika kalian mengambil tempat ketiga.”

Bahkan jika grup BCD tahun kedua memonopoli podium, kesenjangan yang ditutup hanya 200 poin.

Ini bukan hal yang kecil, tapi bagaimanapun itu adalah ujian khusus yang membuatnya sulit untuk memonopoli podium.

“Wajar jika ingin menutup celah menjadi 300 atau 400 poin saja.”

“Tapi jika Aku dan Sakayanagi-san benar-benar bekerja sama, Horikita-san dan Ryuuen-kun mungkin juga akan bekerja sama... Selain itu, beberapa grup sedang dibentuk, termasuk kelas kita, bukan?”

“Ya. Sebaliknya Aku sedang menunggu mulainya pembentukan grup. Jika dalam trennya tidak ada kerja sama yang terbentuk di kelas manapun, Aku sarankan kita bekerja sama hanya dengan kekuatan utama kita.”

“Apa kekuatan utama itu?”

“Aku tidak bisa bergerak di pulau tak berpenghuni dengan kaki ku ini seperti yang ku lakukan tahun lalu. Tapi, Aku diizinkan untuk berpartisipasi. Ini menempatkan ku pada posisi yang sedikit istimewa.”

“Istimewa?”

“Siswa yang tidak bisa berpartisipasi dalam ujian karena kondisi kesehatan buruk saat ujian dimulai, dia akan ditempatkan dalam kelompok mundur sejak awal, kan? Tapi Aku akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam status [setengah mundur].”

“Setengah mundur?”

“Aku tidak bisa berjalan dengan bebas di pulau itu karena kakiku lumpuh, tapi Aku punya hak untuk tetap di tempat Aku mulai dan bertarung sesuai aturan, sama seperti mu. Itu berarti jika kau meminta pendapat, Aku bisa menjawabnya, dan kita bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah yang sulit. Tentu saja, jika Aku menjadi orang terakhir dalam grup, saat itulah grup tersebut dieliminasi.”

“Itu berarti Sakayanagi-san bisa berpartisipasi dalam kondisi istimewa itu.”

Meskipun akan ada kebutuhan untuk cara untuk tetap berhubungan, Ichinose dapat segera memahami bahwa fungsi Sakayanagi sebagai otak adalah faktor besar.

“Dari sini, kau bisa dengan bebas memilih dari 4 orang antara Hashimoto-kun, Kitou-kun, Masumi-san, dan termasuk Aku. Ini tidak salah lagi adalah unggulan dari Kelas A. Dari kelas B, apakah diantara Ichinose-san, Kanzaki-kun, dan Shibata-kun.”

Saat ini, para anggota yang baru saja disebutkan masih belum membentuk grup dengan siapa pun saat mereka masih menunggu untuk melihat situasinya.

Ini adalah tahap sebelum ketidaknyamanan bagi kedua belah pihak.

“Itu benar. Mengingat bahwa kekuatan fisik diperlukan di pulau tak berpenghuni, Aku pikir itu tidak salah lagi. Tapi tidak ada jaminan bahwa grup akan bergabung seperti yang kita inginkan ketika ujian khusus dimulai, kan?”

“Sulit untuk bergabung, tapi itu bukan tidak mungkin.”

Sakayanagi tersenyum. Itu adalah tanda kepercayaan diri bahwa mereka akan bergabung tidak peduli masalah apa yang akan dihadapi.

“Sakayanagi-san. Bolehkah Aku mengatakan kesan jujur ku​?”

“Tentu saja.”

“Lebih dari yang ku pikirkan, Sakayanagi-san tidak ingin ketiga kelas bertarung bersama. Malah kau agak takut akan hal itu, bukan?”

“Apa yang ingin kau katakan?”

“Aku pikir apa yang kau katakan tentang potensi kita menjadi sekutu yang bisa dipercaya itu benar. Tapi yang paling penting adalah untuk menghindari perkembangan di mana Kelas B hingga Kelas D bekerja sama mengejar Kelas A. Memang benar bahwa poin kelas yang diperoleh di podium akan berkurang, tapi tidak ada jaminan bahwa ketiga kelas akan terus bekerja sama di masa depan.”

Ichinose, yang hampir tertelan oleh cerita Sakayanagi sejauh ini, menghadapi Sakayanagi dengan perasaan yang dia miliki.

“Ketiga kelas bekerja sama untuk mengejar Kelas A. Jika kasus ini berhasil, Sakayanagi-san harus berjuang di masa depan... Apakah Aku salah?”

Sakayanagi sedikit terkejut dengan serangan balik Ichinose, yang hanya bertahan sejauh ini.

“Sepertinya Aku sudah sedikit meremehkanmu, Ichinose-san.”

Dalam ujian khusus kali ini, Sakayanagi bahkan tidak peduli jika salah satu dari Kelas B hingga Kelas D bisa memenangkan lebih dari 300 atau lebih poin kelas. Yang paling harus dihindari dalam ujian ini oleh Sakayanagi, yang berjalan sendiri sebagai kelas A adalah di mana ketiga kelas dibawahnya memiliki rasa solidaritas. Ini adalah langkah pertama untuk mengantisipasi kemungkinan bahwa ujian seperti ini akan sering muncul di masa depan. Jika ada seseorang yang bisa menyatukan ketiga kelas, kemungkinannya adalah Ichinose Honami. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk menjadi yang pertama bergerak dan menempatkan Ichinose di bawah tangannya.

“Usulan untuk bekerja sama dengan ku. Apakah kau akan menerimanya? Bisakah kau menerimanya?”

Setelah mengakui itu, Sakayanagi meminta Ichinose untuk bekerja sama dengannya.

“Jika kau bersedia bekerja sama dengan ku, Aku bersedia mengeluarkan deposit untuk tiga orang. Kami akan meminjamkan total tiga juta poin untuk siswa yang berisiko tinggi dikeluarkan. Jika penalti dikenakan, kau dapat menggunakannya sebagai biaya penyelamatan. Ini bisa sangat membantumu Ichinose-san, orang yang paling tidak ingin seseorang dari kelas nya dikeluarkan.

Karena takut ditolak, Sakayanagi menambah tawarannya.

“Bisakah kau mengeluarkan untuk lima orang? Dengan begitu, Aku bisa merasa lega.”

“Kau ternyata cukup serakah. Aku berencana untuk menghasilkan uang dalam jumlah yang sama dalam waktu dekat, tapi Aku rasa kami bisa memberimu pinjaman khusus untukmu.”

Kelas A telah menerima lebih banyak poin pribadi daripada kelas lainnya selama lebih dari setahun. Akibatnya, jumlah uang yang dikumpulkan oleh setiap siswa tidak tertandingi oleh kelas lain mana pun.

“Kontrak sudah disepakati. Tapi Aku akan memilih untuk bekerja sama dengan Sakayanagi-san bahkan jika kau tidak membicarakan tentang pinjaman uang. Tujuan akhir tentu saja, Kelas A. Tapi seperti kata Sakayanagi-san, Aku baru saja jatuh ke Kelas C dan tidak ada hal lain. Jika Aku jatuh ke Kelas D, motivasi ku akan sangat berkurang. Aku ingin menghindarinya.”

Ichinose meminta Sakayanagi untuk berjabat tangan.

“Kelas C tahun kedua dan Kelas A tahun kedua berjuang bersama——Aku menerima usulan itu.”

Dengan berjabat tangan satu sama lain, aliansi dari kedua kelas didirikan.

“Dengan ini Aku bisa bertarung dengan tenang. Ini masih sangat awal, tapi Aku punya satu permintaan.”

“Untuk memaksimalkan tingkat kemenangan, Aku harus mulai dengan menyerahkan kartu [Penambahan] ke unggulan Kelas A... kan?”

Ichinose sudah mulai menetapkan jalan terbaik untuk bertarung sebagai aliansi.

Kau bisa membentuk grup yang terdiri dari 7 orang dengan menggunakan kartu [Penambahan] yang hanya ada satu di setiap tahun ajaran.

Ini juga salah satu alasan kenapa Sakayanagi memutuskan untuk bertarung dengan Ichinose.

“Ini sangat membantu karena membuat pembicaraan menjadi lebih cepat.”

“Tapi baik Ryuuen-kun dan Horikita-san adalah lawan yang tangguh.”

Sakayanagi tidak meremehkan kedua nama itu.

Itu bukanlah pertarungan yang mudah, mengingat bayangan Ayanokouji berdiri di belakang Horikita.

Tapi, dia memilih untuk bertarung dengan Ichinose dengan keyakinan bahwa dia pasti akan menang.

“Kita akan mengambil tempat pertama. Aku tidak akan menyayangkan upaya yang diperlukan untuk mencapai itu.”

Dengan kekuatan utama yang sudah diperkuat, mereka akan menantang kelas Ryuuen dan Horikita, serta siswa tahun pertama dan ketiga.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment