-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 4 Chapter 5 Part 1


〇Spekulasi Setiap Orang


1


Kemudian, pada hari ke 13 ujian khusus, kembali ke pukul 06:51 pagi yaitu kejadian yang sedang terjadi sekarang.

Utomiya menemukan Tsubaki sedang menatap langit di dekat tenda.

“Apa yang sedang kau pikirkan? Tsubaki.”

“Aku hanya melakukan gladi bersih terakhir di dalam kepalaku. Ada perlu apa?”

“Tidak, aku hanya ingin berbicara denganmu dulu sebelum operasinya dijalankan. Mungkin saja hanya sampai di sini hubunganku denganmu, Tsubaki.”

“Itu benar.”

Ini bisa menjadi percakapan terakhir mereka, jadi mereka saling memahami apa yang mereka pikirkan.

“Kenapa kamu tidak menggunakan transceiver hanya untuk berinteraksi denganku?”

“Jika aku tidak bicara sambil melihat wajah lawan bicaraku, aku tak akan tahu niatnya yang sebenarnya. Kamu bisa memahaminya dengan baik karena kamu mendengar percakapanku dengan Housen-kun, ‘kan?”

“Ya. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi aku tidak bisa mempercayainya sama sekali.”

“Kamu tidak bisa mempercayainya karena dia Housen-kun, bukan?”

Utomiya merasa tidak enak dan memalingkan wajahnya saat tebakannya tepat sasaran.

“Utomiya-kun adalah satu-satunya yang bisa ku percaya di antara siswa tahun pertama. Aku ingin kamu mengatakan pendapatmu setelah mendengar strateginya secara langsung.”

Setelah senyuman yang membuatnya merasa sedikit konyol, Tsubaki kembali ke tanpa ekspresi.

Utomiya dikatakan bisa dipercaya, tapi dia ingat ada sesuatu yang perlu diperiksa.

“Bagaimana dengan persiapannya?”

“Apa kau mau melihat screenshot yang aku ambil saat melakukan pencarian GPS tadi?”

Mengatan itu, Tsubaki menghidupkan tablet dan menampilkan gambar pencarian GPS.

Lokasi perkemahan Ayanokouji adalah E5. Siswa tahun pertama ada di D4 dan E6.

“Penempatannya sempurna seperti yang kau rencanakan, Tsubaki.”

“Yah, aku sudah mempersiapkannya dengan sangat hati-hati. Medannya juga ada di pihak kita.”

Tsubaki perlahan menatap Utomiya yang sedang melihat ke layar.

Satu orang mendekati keduanya.

“Tsubaki-san, bisa kita bicara sebentar?”

Yagami adalah pemimpin kelas B tahun pertama di grup yang sama dengan Utomiya.

“Persiapanku sudah selesai, jadi aku punya waktu untuk bicara, tapi...”

Tsubaki yang terlihat curiga mengeluh pada Yagami.

“Sebenarnya, ada sesuatu yang sangat ingin aku dengar.”

“Maaf, tapi tunggu sebentar, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan Yagami sebelum itu.”

Utomiya menghentikan Yagami yang mencoba berbicara dengan Tsubaki dengan nada yang kuat.

“Apa itu?”

“Kemana kamu pergi kemarin ketika kamu tiba-tiba menghilang?”

“Aku minta maaf, jam tanganku rusak dan aku buru-buru kembali ke titik awal.”

Mengatakan itu dan dia menunjukkan jam tangan di tangan kirinya.

“Rusak katamu? Ini sudah yang kedua kalinya.”

Utomiya meningkatkan kewaspadaannya seolah-olah mencurigai sesuatu.

“Apa yang kau rencanakan, Yagami?”

“Tak kusangka aku akan dicurigai merencanakan sesuatu hanya karena jam tanganku rusak. Jam tangan Utomiya-kun juga rusak beberapa hari yang lalu, ‘kan? Apa itu juga dianggap mencurigakan?”

“Dalam kasusku, itu hanya bug.”

“Punyaku juga kurang lebih sama.”

Utomiya memelototi Yagami yang tersenyum dari awal sampai akhir.

“Hei kalian berdua, bisakah kalian tidak berselisih di saat seperti ini? Setidaknya untuk sekarang kita berteman, bukan?”

“...maaf. Mungkin aku sedikit terlalu gugup sebelum operasi.”

“Aku juga agak terlalu bertele-tele, aku minta maaf.”

“Apa kau perlu waktu seharian untuk mengganti jam tanganmu? Atau bisakah kau memberi tahuku jika ada alasan lain?”

“Terkait pelaksanaan operasi hari ini, aku sedang mempersiapkan hadiah untuk Tsubaki-san.”

“Hadiah?”

“Ini adalah strategi untuk memburu Ayanokouji-senpai, tapi belum tentu semuanya berjalan dengan lancar, bukan?”

Yagami mengatakan sesuatu yang mengganggu sebelum dijalankannya operasi penting.

Bukan Tsubaki yang meresponnya dengan sensitif, tapi Utomiya yang berdiri di sampingnya,.

“Apa yang kau bicarakan Yagami? Apa kau mau mengatakan kalau operasi ini akan gagal———”

“Aku tidak akan melakukan operasi dengan niat akan gagal deh perasaan.”

Tsubaki juga sedikit memperkuat perkataannya untuk mendukung penyangkalan Utomiya sebagai balasan.

“Tentu saja strategi Tsubaki-san itu sempurna. Bisa dikatakan ini adalah formasi di mana tidak ada kesempatan bagi semut untuk merangkak keluar. Karena kita akan menantangnya dengan kekuatan maksimal yang bisa kita tahun pertama persiapkan. Jadi aku tidak meragukan keberhasilannya. Tapi tidakkah kau pikir lebih baik melakukan apa saja yang bisa kau perbuat?”

Sambil merasakan kebusukan Yagami yang berbicara dengan lancar, Tsubaki bertanya dengan pelan.

“Aku tidak ingin melakukan sesuatu yang tidak biasa, tapi biar kudengar pendapatmu.”

Tsubaki bergumam di dalam hatinya bahwa dia harus memutuskan setelah menanyakan apakah dia benar-benar akan menerima usulan Yagami atau tidak.

“Mulai sekarang, aku pikir Tsubaki-san akan berulang kali menggunakan pencarian GPS untuk mengetahui posisi Ayanokouji-senpai dan memburunya, tapi tidak dapat dihindari bahwa sejumlah besar poin akan dikonsumsi untuk itu.”

“Untuk itu, kita juga sudah menyiapkan tablet grup cadangan.”

Yagami menyuruh Utomiya untuk tenang karena dia sudah tahu hal itu sebagai tambahan.

“Tapi, aku tidak bisa mengatakan kalau itu efisien. Apa kau tahu alasannya?”

“Karena kita tidak tahu di mana area yang ditunjuk Ayanokouji-senpai, jadi kita tidak bisa memprediksi pergerakannya.”

Seolah-olah dia puas dengan jawaban Tsubaki, Yagami mengangguk sekali.

“Itu benar. Apakah pergerakan Ayanokouji-senpai menuju ke area yang ditunjuk, mengejar tugas, hanya sekedar melarikan diri, apa yang harus diprioritaskan dan apa yang harus dihentikan... Jika kita bisa membaca itu sepenuhnya, efisiensi akan meningkat secara dramatis.”

“Jika kita bisa dengan mudah mengetahuinya, kita tidak akan mengalami kesulitan. Itulah kenapa kita memiliki banyak tablet sehingga kita bisa melakukan pencarian GPS sebanyak yang kita inginkan.”

“Aku telah menghabiskan banyak waktu untuk mencari tahu apa yang bisa kulakukan agar bisa berguna. Itu adalah dengan mencari tahu table mana di miliki Ayanokouji-senpai di antara 12 table.”

Tangan Tsubaki yang bermain-main dengan rambutnya seolah mengatakan kalau dia tidak tertarik, berhenti.

Pada saat yang sama, sanggahan Utomiya juga terhenti.

“Jadi kau sudah tahu soal itu?”

“Ya, tepatnya, tablet ini yang akan memberitahumu, bukan aku.”

Mengatakan itu, Yagami menyerahkan sebuah tablet.

“Ini?”

“Aku meminjam tablet ini dari grup temanku di kelas B tahun pertama. Pemilik tablet ini satu table dengan Ayanokouji-senpai.”

“Dengan kata lain, jika kita memiliki ini kita bisa memahami pergerakan Ayanokouji-senpai hari ini tanpa jeda waktu.”

Yagami mengangguk pelan.

Jika area yang ditunjuk Ayanokouji dikonfirmasi pada waktu yang sama, mudah untuk mendahuluinya.

“Bisakah kau mengatakan bahwa ini benar-benar tablet di table yang sama dengan Ayanokouji?”

Yagami melanjutkan percakapan dengan Tsubaki, dengan Utomiya yang ketinggalan momentum.

“Maksudmu, bagaimana aku mengetahuinya——”

“Dengan menggunakan pencarian GPS berulang kali untuk mengidentifikasi table-nya, ‘kan?”

Tanpa pikir panjang, Tsubaki menemukan cara melakukannya.

“...seperti yang diharapkan. Apa yang kulakukan ini tindakan yang tidak penting?”

Yagami yang mengira bahwa Tsubaki akan sedikit terkejut, sebaliknya malah dia yang terkejut.

“Uun, aku akan berterima kasih jika kau bisa meminjamkan tablet itu padaku. Mempertimbangkan skor yang akan kupakai mulai sekarang, aku ingin menahan diri untuk tidak menyia-nyiakannya sebanyak mungkin. Tapi apa kau yakin?”

“Kita ada di kapal yang sama. Keberhasilan Tsubaki-san mengarah pada keberhasilanku juga. Selain itu, grupku dan Utomiya-kun telah bertarung atas nama siswa tahun pertama, tapi kami menjadi semakin sulit untuk masuk ke peringkat pertama hingga ketiga. Kalau sudah begini, aku tidak punya pilihan selain melakukan yang terbaik di tempat lain.”

Dia berkumpul di sini hari ini juga karena dia tidak bisa menemukan arti yang besar dalam skor yang dia peroleh.

Jika dia berada dalam posisi untuk mengincar peringkat pertama, dia tidak bisa berkumpul dengan santai.

Dan kemudian Yagami melanjutkan.

“Dan jika kau tidak menerima usulan ini, kau bahkan tidak akan bisa mendapatkan jaminan.”

“Jaminan? Apa yang kau bicarakan?”

“Prioritas utama adalah memburu Ayanokouji-senpai dalam strategi Tsubaki-san dan memaksanya untuk mundur. Tapi, itu juga bisa berakhir dengan kegagalan karena suatu alasan. Misalnya, ada kasus di mana Ayanokouji-senpai bertindak dengan pihak ketiga pada hari itu. Kita tidak bisa menyerangnya di tempat yang ada mata orang lain.”

“Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Setelah hari ke-8, dia pada dasarnya bertindak sendirian.”

Utomiya berpendapat bahwa itu telah diselidiki, tapi Yagami menggelengkan kepalanya.

“Tapi itu belum tentu terjadi pada hari ke-13.”

“Kau benar juga. Jadi?”

“Jika secara tidak terduga itu berakhir dengan kegagalan, kita akan beralih ke metode yang akan membuatnya mengabaikan area yang ditunjuk dan merebut skornya. Dan akan ada 3 perpindahan pada hari ke-14 di hari terakhir besok, kita akan menyegel itu.”

“Dengan kata lain, dia akan terkena penalti 5 kali, ya?”

“Tidak, dia bisa terkena hingga 7 kali. Di table Ayanokouji-senpai, area yang ditunjuk ke-3 pada hari ke-12 kemarin adalah area acak D4 yang muncul di tempat jauh, dan kemudian area yang ditunjuk ke-4 D2 tidak dapat diinjak jadi totalnya 2 kali pengabaian. Aku sudah mengonfirmasi bahwa dia telah beralih ke tujuan mengambil tugas.”

“Jika sudah 7 kali, itu minus 28 poin... itu skor yang tidak bisa dianggap sepele.”

Hanya tersisa dua hari. Kehilangan 28 poin dalam kurun waktu itu cukup menyakitkan.

Utomiya menyadari besarnya strategi jaminan yang dipikirkan Yagami.

“Ayanokouji-senpai masih sendiri. Aku tidak tahu berapa banyak skor yang dia miliki, tapi aku rasa tidak banyak karena dia sendirian. Selain itu, kita juga menggunakan pencarian GPS dalam penyerangan ini. Jika kita secara proaktif menghilangkan tugas, ada kemungkinan besar dia akan masuk ke dalam 5 grup terbawah.”

“Yah, itu memang benar.”

“Jika aku berhasil membuat Ayanokouji-senpai mundur dengan asuransi ini, bagaimana kalau 5 juta poin untukku dan 10 juta poin untuk Tsubaki-san? Sisa 5 juta poin bisa diberikan pada grup yang gagal, dengan itu bisa diterima, bukan?”

“Bukan ide yang buruk, bukan begitu? Tsubaki.”

Berbeda dengan Utomiya, yang sangat terkejut dengan usulan Yagami, Tsubaki hanya membalas dengan reaksi tipis.

“Tsubaki, kurasa kita harus memiliki jaminan.”

Dia menasihati Tsubaki sekali lagi bahwa mereka harus menerima usulan Yagami.

“Yah, jika kamu bahkan bisa menyiapkan tablet untuk table yang sama, tidak mungkin aku tidak bisa melakukannya.”

Tapi———menghentikan kata-katanya, Tsubaki mengeluarkan tablet lain.

Tsubaki menunjukkan tabletnya, tablet cadangan, dan tablet yang ketiga.

“Tablet itu?”

“Tablet di table yang sama dengan Ayanokouji-senpai.”

“Apa? Sejak kapan...”

Tanpa perlu Yagami mengidentifikasi table-nya, apa yang mereka butuhkan sudah ada di tangan Tsubaki.

“Tsubaki-san lebih dari yang kubayangkan. Kau juga sudah memikirkan strategi jaminan ini, ya...”

“Kalau begitu kenapa kau tidak mengatakannya?”

“Aku hanya sedikit penasaran. Tentang strategi memaksa pengabaian pada area yang ditunjuk yang dipikirkan oleh Yagami-kun. Karena kita terlalu sering bersama, kupikir aku akan bermain bodoh gitu.”

Entah bagaimana dia terdengar kekanak-kanakan, mata Yagami dan Utomiya bertemu sebentar.

“Kalau sudah begini, aku tidak bisa mendapatkan bayaran. Aku akan menarik kembali soal 5 juta poin. Lalu aku akan mengawasi dari kejauhan.”

“Terima kasih, sejujurnya, jika ada orang di sekitar yang tidak bisa dipercaya, sulit untuk melakukan sesuatu, jadi ini sangat membantu.”

Yagami menerima kata-kata lugas yang bahkan tidak berusaha disembunyikan tanpa ketidakpuasan.

Setelah Yagami menjauh, Utomiya berbicara.

“Tsubaki. Jika aku bisa mengalahkan Ayanokouji dengan metode fisik, apakah itu benar-benar akan dianggap sebagai mundur?”

“Itu metode pemaksaan, jadi bukan berarti tanpa masalah. Dengan asumsi terburuk, kemungkinan hanya kita siswa tahun pertama yang dikeluarkan dari sekolah tidaklah nol.”

“Jika itu juga melibatkan grup yang membantu, banyak orang akan dikeluarkan.”

Membayangkan pengusiran hanya terjadi pada tahun pertama, ekspresi Utomiya menjadi kaku.

“Tapi kenyataannya, kemungkinan itu hampir nol. Aku si dalang satu-satunya yang akan menanggung kejahatan paling serius. Bahkan sekolah, tidak akan bisa mengeluarkan 10 atau 20 siswa tahun pertama.”

“Itu jelas masalah. Apa kau benar-benar akan menanggung kejahatannya sendirian?”

“Awalnya, saat ujian khusus percobaan diungkap, akulah yang menyuruhmu untuk mengeluarkan Ayanokouji-senpai. Dan Utomiya-kun hanya mengikuti ku saja, bukan?”

“Itu benar sih...”

Utomiya ingat ujian khusus tentang pemasangan dengan siswa tahun kedua segera setelah mereka memasuki sekolah.

Ujian khusus di mana kau bisa mendapatkan 20 juta poin jika kau mengeluarkan Ayanokouji Kiyotaka dari sekolah. Pada awalnya, Utomiya yang muak dengan ujian khusus ini, mengusulkan agar kelas C tahun pertama menjadi pengamat.

Tapi, Tsubaki berulang kali membujuk Utomiya untuk bergabung dengannya. Jika kelas C akan mengincar kelas atas di masa depan, 20 juta poin akan menjadi aset yang besar.

Utomiya bertanya dengan cara apa mereka akan mengeluarkannya dari sekolah, Tsubaki langsung menjawab pertanyaan itu.

Saat dipasangankan dengan Ayanokouji dalam ujian, dia akan dengan sengaja meninggalkan ujian itu dan mengorbankan dirinya sendiri. Tsubaki akan dikeluarkan, dan hadiah 20 juta poin akan diberikan kepada Utomiya, yang merupakan kolaborator. Dan dikatakan bahwa dia ingin menggunakan poin itu untuk masa depan kelas C tahun pertama.

“Saat kau pertama kali mengajukan rencana ini, aku tidak menanyakannya secara mendalam.”

“Apa kau penasaran? Kenapa aku bersedia untuk dikeluarkan dari sekolah?”

“...Bohong jika aku bilang aku tidak penasaran. Tidak wajar jika kamu ingin dikeluarkan dari sekolah begitu kamu masuk sekolah.”

“Yah, aku akui kalau kelas C lebih nyaman dari yang kuharapkan. Itulah kenapa aku berpikir untuk berhenti melakukan sesuatu demi kelasku jika aku tetap harus dikeluarkan.”

(Tln: raw nya pengandaian, jadi susah diterjemahin, intinya dia sudah tidak mau berkorban kalau bisa)

Tsubaki menjawab sebanyak itu, tapi dia masih tidak mau membicarakan alasannya.

Utomiya juga mengubah sikapnya karena akan melanggar aturan jika dia bertanya lebih dari ini, dan mengalihkan pandangannya ke ujung hutan.

“Haruskah aku pergi juga? Aku yakin bisa menang melawan Ayanokouji satu lawan satu.”

“Itu tidak boleh. Utomiya-kun adalah pria berbakat yang sangat diperlukan untuk kelas C tahun pertama. Dan ada kemungkinan kau akan diadili dengan cara yang sama saat aku mengambil tanggung jawab. Serahkan saja Ayanokouji-senpai kepada anak-anak lainnya.”

“Jika dia lawan yang biasa, itu sudah cukup. Tapi Ayanokouji memiliki hadiah uang 20 juta poin, yang bukan orang biasa. Selama si pelopor Housen tidak melakukannya dengan baik, kita harus melakukan apa yang kita bisa.”

“Benar. Lebih baik berpikir bahwa ini adalah kelas Housen-kun.”

Meski begitu, Tsubaki tidak memberikan isyarat GO pada Utomiya dan menyuruhnya untuk tinggal di sini.

“...Oke. Aku akan menonton pertempuranmu di dekat sini.”

“Hei, Utomiya-kun.”

Tsubaki memanggil punggung Utomiya yang berusaha menjaga jarak agar tidak mengganggunya.

“Apa?”

“Kelihatannya kau cukup kuat, tapi di mana kamu belajar cara bertarung? Kau juga tidak jahat, ‘kan?”

“Ini bukan apa-apa kok. Kita tidak perlu saling menyelidiki satu sama lain jika tidak penting, ‘kan?”

“Itu benar. Tapi aku akan bertanya padamu. Kau tidak menyembunyikan apa pun dariku, ‘kan?”

“Yang ku sembunyikan? Tidak ada. Aku hanya punya otak untuk bertarung.”

“Kalau begitu tak apa.”

Dan ujian dimulai pada pukul 07:00. Memegang transceiver di satu tangan dan tablet di tangan lainnya, Tsubaki membuka mulutnya. Tujuan Ayanokouji yang ditampilkan di tablet adalah C3.

“Beri tahu setiap grup, area yang ditunjuk musuh adalah C3. Grup di D4 bersiaga, grup di E6 mulai bergerak ke utara untuk menyerang dari kedua sisi. Bahkan jika kalian menemukannya, kontak dilarang sampai aku memberikan izin.”

Tsubaki memberikan instruksi seperti itu dan diam-diam mengakhiri transmisi transceiver.

“Setelah selesai melenyapkan Ayanokouji-senpai, aku akan menghancurkan beberapa grup solo siswa tahun kedua dan ketiga sebelum keberadaanku terungkap oleh sekolah———siapa yang harus aku incar, ya?”

Tsubaki sedang menyimpulkan pemikiran terakhirnya tentang siapa yang harus ditargetkan.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment