-->

Cari Blog Ini

Watashi, ni-banme no kanojo de īkara Vol 1 Episode 1 part 3 Indonesia

Episode 1
Kedua dan Pertama



“Terlalu jauh melangkah itu tidak baik, ya.”

Kata Hayasaka-san sambil memperbaiki pakaiannya yang berantakan.

“Habis kita sama-sama menyukai orang lain, ‘kan?”

“Ya.”

Setelah itu, kami duduk di tempat tidur dengan tenang dan bermartabat.

Sama seperti aku memiliki Tachibana-san, Hayasaka-san memiliki orang lain yang paling dia cintai.

Perasaan cinta kedua itu berharga, tapi kami ragu-ragu untuk melewati batas hingga kami sampai pada kesimpulan tentang cinta terbesar kami satu sama lain.

“Mungkin karena nomor dua.”

Kata Hayasaka-san.

“Aku menjadi sangat agresif. Jika pihak lain adalah pria nomor satu, kupikir aku akan bertindak seperti gadis yang lebih baik dan tidak bisa melakukan apa pun. Tapi yang seperti itu tidak baik, ‘kan? Itu juga buruk untuk Kirishima-kun.”

Memang benar bahwa mungkin ada rasa nyaman menjadi yang kedua. Karena itu.

“Sebaiknya aku menambahkan aturan.”

Ketika kami memutuskan untuk sama-sama menjadi yang kedua, kami membuat dua aturan.

Peraturan pertama, kami tidak boleh membiarkan cinta nomor satu kami tahu bahwa kami berpacaran.

Peraturan kedua, ketika salah satu dari kami bisa menjalin hubungan dengan si nomor satunya, kami akan memutuskan hubungan diantara kami.

Itu berarti memprioritaskan pilihan pertama kami.

Karena jika kami bisa berpacaran dengan orang yang paling kami cintai, seharusnya tidak ada yang lebih baik dari itu.

“Aturan apa yang akan kamu tambahkan?”

“...Tidak boleh melakukan sesuatu melebihi ciuman.”

“Yah, kurasa lebih baik begitu.”

Kami mungkin tidak sehat, tapi bukan berarti kami ingin memperlakukan satu sama lain dengan murahan.

“Baiklah, lebih baik aku pulang.”

“Ah, tunggu.”

Saat aku bersiap untuk pergi, Hayasaka-san menunjukkan ponselnya padaku. Itu adalah obrolan grup dari anggota yang akan pergi ke karaoke. Ada satu ikon lagi. Seorang pahlawan buku komik Amerika.

“Ikon siapa itu?”

“Pacar Tachibana-san. Sepertinya dia bakal ikut.”

“Oh, begitu.”

Kami berada di tahun ajaran yang sama, yah, yang seperti kurasa bisa terjadi.

“Kirishima-kun, kamu akan pergi?

Jika aku tetap pergi, aku akan melihat adegan di mana Tachibana-san dan pacarnya bermesraan. Namun.

“Sama sekali gak masalah. Malah lebih baik begitu, aku tidak sabar untuk itu.”

“Sok kuat padahal gemetaran seperti itu.”

Aku merasa agak kedinginan. Pengelihatanku semakin terdistorsi. Apa mungkin aku juga terkena flu?

“Saat pembubaran pada hari itu, ayo kita ketemuan tanpa diketahui siapa pun.”

Hayasaka-san memelukku dari belakang.

“Aku akan menghiburmu sampai puas.”

Related Posts

Related Posts

1 comment