-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 7 Epilog Part 3 Indonesia

Epilog
Mereka Yang Bergerak Di Balik Layar


3


Setelah mengakhiri percakapanku dengan Tsubaki, aku bertemu dengan Chabashira-sensei yang kelelahan dalam perjalananku kembali ke ruang kelas.

“Terima kasih atas kerja keras Anda hari ini. Kerja Anda sangat luar biasa.”

“...Apanya yang kerja keras.”

Chabashira-sensei jelas sedang marah karena dia memelototiku seperti anak kecil secara terang-terangan.

“Apa sebegitu bencinya Anda mengenakan pakaian maid?”

Ketika kutanya dengan iseng, bahunya gemetar lalu dia menoleh dan berkata.

“Waktu aku kembali ke ruang staf, foto-fotoku ada di meja guru di sana sini. Bukan cuma itu. Kau pikir berapa banyak guru yang menyapaku dalam waktu singkat dan membahas pakaian maid itu, seberapa besar rasa malu yang kuderita? Untuk masa mendatang, aku sungguh-sungguh ingin menjadi kerang.”

(Tln: Kalimat terakhir itu mengacu pada sebuah film dengan judul yang sama. Makna kasarnya, ingin mati saja dan berengkarnasi menjadi kerang karena tidak perlu memiliki emosi seperti rasa malu)

Pasti itu adalah waktu yang sangat sulit baginya hanya dengan merasakan tekanan yang intens.

“Itu... bukan sesuatu yang kumengerti. Ini mungkin melambangkan popularitas Sensei.”

“Aku jelas tidak populer. Itu hanya hal yang tidak penting.”

Jika ia sungguh berpikir bahwa dirinya tidak populer, masa depannya akan memprihatinkan. Pasti ada banyak orang dewasa yang menaruh perhatian pada Chabashira-sensei sebagai lawan jenis, hanya saja tidak mereka tunjukan secara langsung sampai sekarang.

(Tln: Kalau Hiki disini pasti udah ngebatin ingin dinikahin)

“Nasi sudah menjadi bubur. Kelas menempati peringkat pertama, jadi itu bagus, ‘kan?”

“Bagus dari mana. Malah aku tidak perlu melakukan apa pun, jumlah penjualan teratas itu sudah pasti.”

“Benar juga. Yah, peringkat pertama terlihat lebih baik daripada peringkat kedua dan ketiga.”

“Seperti bukan kamu saja ngomong gitu... dasar.”

Mungkin sudah lelah menyalahkanku, dia menahan diri untuk mengatakan sesuatu.

“Meski begitu, aku tidak menyangka kalian bekerja sama dengan kelas RyĆ«en dengan kedok bermusuhan.”

“Jika 1 kelas bertarung sendirian, kekuatan tempur maksimumnya sekitar 40 orang. Tapi jika 2 kelas tolong menolong, hampir 2 kali lipat dari jumlah itu bisa menjadi bagian dari kami. Ini tidak bisa dianggap remeh.”

Propaganda tidak harus selalu tolong menolong di permukaan.

Meski bentuknya berbeda, dengan mengumpulkan banyak orang, kami dapat membuat pertunjukan besar tanpa menghabiskan banyak uang.

“Di ruang staf juga pada terkejut. Karena semua orang mengira itu adalah pertarungan sungguhan.”

Chabashira-sensei hanya menyinggung soal kegiatan festival budaya, tapi tidak menyebutkan tentang dikeluarkannya Yagami dari sekolah.

Biarpun itu siswa tahun pertama yang tidak terlibat langsung dengannya, sebagai guru, dia seharusnya tahu tentang hal itu, tapi dia tidak membicarakannya padaku karena dia mengira aku tidak ada kaitannya.

Sebagai guru di sekolah ini, dia membuat keputusan yang tepat.

“Kok kamu belum pulang?”

“Horikita sedang menungguku di kelas. Sensei sendiri apa masih kerja lembur?”

“Aku sedang patroli sekolah. Kami juga menerima beberapa laporan tentang barang yang ketinggalan dari para tamu.”

Jadi seusai festival budaya pun, para guru masih sibuk dengan kerjaan yang tersisa.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment