-->

Cari Blog Ini

Chitose-kun wa Ramune Vol 7 Bab 1 Part 1 Indonesia

Bab 1
Bulan September kami


“Aku tak bisa menyentuhnya, meski berada di dekatnya,” ucap musim gugur.

“Karena bulan September yang kesepian ini berlaku kejam,” balas musim panas.


“Hm, bukan.”


——Sebelum musim dingin memberi jawaban, ia mengenang kembali musim semi.


Jika melewati penghujung bulan September sedikit saja, orang-orang akan tersesat.

Sembari memakai seragamku untuk pertama kalinya setelah beberapa saat, pikiran semacam itu muncul di benakku.

Meski musim panas berakhir seperti balon dari kertas yang diluncurkan berkali-kali dengan tangan mungilmu yang mengempis dan terjatuh, musim gugur tidak akan datang seperti memungut dan menggembungkan lagi balon dari kertas itu.


Kupikir tampak seperti jungkat-jungkit yang kesepian.


Pada bulan musim panas dan bulan musim gugur, orang-orang menaiki sebuah papan yang menjuntai di wilayah abu-abu, dan merentangkan kedua tangan mereka diam-diam. 

Entah mereka akan menyeberanginya atau mungkin bertahan agar tidak membantu yang lainnya, aku tak tahu. Rasanya mereka cuma istirahat sejenak untuk mencari posisi yang disepakati.

Momen sesaat tanpa warna semacam itu, sangat cocok denganku sekarang


Seperti memulas sejumlah cat berwarna cerah ke palet yang membuatmu merasa antusias harus memilih melukis dengan warna apa, yang tampaknya cenderung ragu-ragu.


Di antara musim-musim yang silih berganti tanpa harapan, tak apa menyisihkan waktu untuk berhenti sejenak dan menarik napas dalam-dalam.

 

Jungkat-jungkit

Jungkat-jungkit


Namun, di suatu tempat ada suara yang tak boleh dimainkan.

Pasti, ada juga seseorang yang tidak ingin mengakhirinya pun tidak ingin diwarnai. 

——Karena samar-samar mengucapkan selamat tinggal.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment