-->

Cari Blog Ini

Chitose-kun wa Ramune Vol 7 Bab 1 Part 3 Indonesia

Bab 1
Bulan September kami


Ketika melewati gerbang sekolah, aku melihat 3 orang yang berkumpul tepat di depan pintu masuk.

Ketika mendekat dan saling bertukar pandang dengan Yua, yang lain tampaknya menyadari keberadaan kami, kemudian Kaito yang pertama meninggikan suaranya.

“Halo!”

Kazuki yang ada di sampingnya menyapa dengan tatapannya, dan Kenta menyapa dengan santai.

“Dewi, Uchida-san, pagi”

Bergabung dengan 3 orang itu, Yua pun menjawab.

“Pagi, Asano-kun, Mizushino-kun, Yamazaki-kun.”

Aku juga menyapa dengan mengangkat tangan, dan percakapan berlanjut.

“Hei, kenapa kalian bersama-sama? Kalian pergi ke sekolah bersama?”

“Nggak mungkinlah!”

Sembari mengatakan hal itu, Kaito melipat lengannya dengan iri.

“Aku melihat Kazuki dan Kenta di tengah perjalanan, lalu aku memanggil mereka.”

“Kebetulan yang tidak menyenangkan.”

“Kenapa Saku? Kamu cemburu?”

“Meski cuma lelucon, jangan mengatakan hal menggelikan seperti itu.”

Dengan tatapan dengki sambil menepis lengannya yang kegerahan, aku tersenyum kecut, berpikir mungkin Kaito memerhatikanku.

Kericuhan ini mungkin sudah tepat untuk memulai kembali percakapan setelah saling melayangkan obrolan satu per satu.

Kazuki yang menonton dari samping, tersenyum menghasut.

"Kalau kedua orang ini memang ada sesuatu, mereka pasti sudah menunjukkan gelagatnya sejak pagi.”

Sebelum sempat membalas ucapannya, Yua tersenyum dan membuka mulutnya, "Apa Mizushino-kun?"

Bahkan Kazuki tersentak mendengar suara datar itu. Sambil memalingkan muka, dia menggaruk pipinya dengan canggung.

“Umm, kami cuma iri karena kalian bertemu, sedangkan aku malah bertemu dengan teman yang laki-laki, iya,’kan Kenta?”

“Tidak, aku tidak mengerti meski kau melemparkannya kepadaku.”

Semua orang tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Kenta.

Kaito membuka mulutnya sambil memegangi perutnya.

"Terlalu awal menyesal di awal semester baru, Kazuki.”

Dengan wajah tercengang Kenta melanjutkan kata-katanya.

“Percuma Mizushino, kalau kau membuat Uchida-san marah, dia jadi tampak menakutkan.”

Sekarang giliran Yua yang mengedipkan mata karena bingung.

“Um, Yamazaki-kun. apakah kamu menganggapku seperti itu? ”

Kenta buru-buru mengibaskan tangannya dan dengan cepat meminta maaf.

“Eh, itu..begini…maaf bukan dalam arti yang buruk! Gimana bilangnya, kamu selalu tulus dan baik hati, bahkan Dewa pun sepertinya merasa berhutang budi padamu, jadi aku ingin tahu apakah kamu tipe yang sangat tegas, begitu…”

“Sudahlah! Kamu membuatku kesal!”

Tanpa sadar Yua cemberut karena obrolan aneh itu. 

“Nah, Kenta, kau membuat Yua jadi marah”

“Saku-kun?”

“…Karena dia punya sikap tegas begini, jadi berhati-hatilah, oke?”

Sekali lagi semuanya tertawa terbahak-bahak.

Itu adalah pemandangan yang akrab bagiku, rasanya begitu menyenangkan.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment