-->

Cari Blog Ini

– Himeno Yuki SS – Anak Laki-laki Yang Tidak Kumengerti

Youzitsu 2nd Year Volume 9 SS

– Himeno Yuki SS –
Anak Laki-laki Yang Tidak Kumengerti


Pada malam itu, ketika aku sedang karaoke dengan Kanzaki-kun, aku terjebak di dalam Keyaki Mall sampai larut malam. Ayanokōji-kun, yang sedang menghabiskan waktunya dengan cara yang sama, memanggilku.

“Hmm... aku linglung. Aku pergi ke toko kelontong dan bahkan pergi ke depan bioskop tanpa alasan yang jelas?”

Aku menjawab kenapa aku tetap di mal hingga larut malam, dan menyebutkan apa saja yang terlintas dalam pikiranku.

“Sekalian saja, mau tidak pulang bareng sampai di asrama?”

Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku memahami teman sekelasku, tapi Ayanokōji-kun bahkan lebih sulit dipahami.

Itulah kenapa aku pikir akan baik untuk memahami orang seperti apa dia, meskipun hanya sedikit.

Berbicara dengan orang memang bukan keahlianku, dan aku juga tidak menyukainya. Aku tidak bisa menghitung berapa kali aku merasa kesal ketika melakukannya.

Tapi tanpa kusadari, aku telah berbincang-bincang dengan anak laki-laki di sebelahku dengan semangat.

Ini bukan berarti aku tertarik padanya sebagai lawan jenis, aku hanya merasa bahwa gelombang pikiran kami sama atau sesuatu yang sejenisnya cocok.

Tapi aku tidak tahu alasan yang sebenarnya. Dia hanyalah anak laki-laki yang sulit dipahami.

“Aku merasa kalau diriku tidak bisa melakukan apa pun seperti yang aku bayangkan. Seperti merasa keren karena aku menyadari kalau Ichinose-san dalam bahaya sementara orang lain tidak menyadarinya, kepercayaan diri yang tidak berdasar karena aku dan Kanzaki-kun melakukan sesuatu yang istimewa. Rasanya tuh seperti mematahkan semangat.”

Aku akan marah jika ada orang lain mengatakan hal seperti itu padaku, tapi kata-katanya melekat di benakku.

“Itu yah, aku minta maaf.”

“Tidak perlu minta maaf juga. Justru apa yang kamu katakan itu benar kok, Ayanokōji-kun.”

Sementara kupikir akan lebih baik untuk lebih jujur pada diriku sendiri di sisinya, aku masih merasa takut.

Seseorang seperti itu bukanlah diriku. Aku merasa seperti aku akan menjadi keberadaan yang sepenuhnya berbeda.

“Padahal kupikir aku bisa melakukan sesuatu yang lebih hebat lagi dengan mudah... ternyata bertindak itu susah banget ya.”

“Semua orang pun sama. Bahkan Ichinose dan aku juga. Bertindak itu memang sulit.”

“Kami masih mencari jalan yang harus ditempuh, tapi aku malah jadi kurang percaya diri untuk mengambil tindakan dengan Kanzaki-kun dan Hamaguchi-kun untuk melakukan perbaikan.”

“Bimbang itu tidaklah buruk. Namun, hanya berdiam diri bukanlah solusi untuk masalah ini.”

Itu benar. Itu adalah alasan yang valid, tapi ...

Aku tidak tahu apakah upaya yang kami lakukan untuk mengubah kelas bergerak ke arah yang benar.

“Ya, aku tahu sih. Kami seharusnya bergerak untuk menyelamatkan kelas, tapi roda gigi yang tidak terlihat mulai sedikit menyimpang. Aku merasa seperti itu.”

Apa yang kurasakan adalah bahwa situasinya akan menjadi bahkan lebih buruk daripada sebelumnya.

(Tln: wih tajem juga firasat cewek ini)

Aku ingin berpikir bahwa ini tidak akan seperti itu, tapi aku tidak memiliki bukti yang aku perlukan untuk merasa tenang.

Aku harap kecemasanku hanya karena aku terlalu banyak berpikir.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment