-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 4 Chapter 4 Part 5


〇Pengepungan. Kouenji VS Grup Bebas


5


Hari ke-11, sebelum pukul 17:00 sore. Ketika aku tiba di area yang ditunjuk terakhir di J10, aku terpesona oleh pemandangannya. Penting untuk mengumpulkan skor dan barang dari tugas, tapi lebih penting untuk berhati-hati dalam memanipulasi skor. Sangatlah sulit untuk mempertahankan peringkat ke-11 sepanjang waktu. Penting untuk menginjak area yang ditunjuk agar aku tidak terkena penalti, dan juga mencetak skor agar aku tetap menempel saat peringkat ke-10 mendapatkan skor.

Pada ujian hari ke-10 kemarin, pergerakan dasar ke-3 yaitu pergerakan acak di B9 diumumkan setelah sebelumnya di F4, jadi aku menyerah lebih awal. Aku tidak bisa mencapai area C9 pergerakan dasar ke-4 berikutnya, dan akhirnya pengabaian 2 kali berturut-turut. Sementara aku berhasil menghindari penalti mengejar ketinggalan dengan pergerakan dasar pertama di C8 pagi ini, aku tak bisa tepat waktu untuk area acak di H9 kali ini, dan ini adalah hari yang sulit untuk mengejar I9.

Jika suatu area ditunjuk bahkan sekali saja untuk jarak jauh, pergerakan akan terus diombang-ambingkan olehnya.

Aku sangat menyadari alasan utama kenapa skor keseluruhan tidak meningkat.

Tiba di ujung jalan di J10 yang penuh dengan lereng terjal dan bebatuan, tapi aku mendengar suara laki-laki dan perempuan berbicara dari depan.

Mungkin karena terbawa oleh angin, aku tidak bisa mendengarnya dengan baik, tapi itu adalah suara yang kukenal.

Karena kupikir aku mungkin mengenalnya, aku memutuskan untuk sedikit mengintip.

Suara itu datang dari barat, dengan kata lain dari arah laut.

Di sana aku bertemu dengan sebuah grup. Grup ini terdiri dari tiga gadis dari kelas B tahun kedua, dan anggotanya adalah Isoyama Nagisa, Morofuji Rika, dan Shiina Hiyori.

...nah, dan ada juga tiga anggota dari grup tahun kedua lain. Aku belum melihatnya sejak hari di mulainya ujian.

Mereka adalah Ishizaki Daichi, Nishino Takeko, dan Tsube Hitomi.

Awalnya tabel mereka seharusnya berbeda, tapi apakah area yang ditunjuk mereka tumpang tindih kali ini?

“Ara? Bukankah itu Ayanokouji-kun?”

Mereka berlima sedang mengobrol dan belum menyadariku, dan hanya Hiyori, yang ada di depanku, merasakan kehadiran dan memperhatikan keberadaanku. Begitu mata kami bertemu, dia melambaikan tangan.

“Kalian terlihat lebih baik dari yang kuharapkan.”

“Ini berkat kerja keras semuanya. Jumlah maksimal orang dalam grup telah meningkat menjadi 6.”

Jadi karena itu mereka berkumpul dengan Ishizaki dan yang lainnya.

Sejujurnya, tampak banyak siswa yang kurang memiliki kemampuan, tapi Hiyori akan mampu memberikan kontribusi yang kuat dalam hal otak. Itu akan menjadi pendukung. Tapi, tidak bisa dikatakan bahwa kemampuan fisiknya cukup tinggi untuk dipuji. Mengingat anggota grup mereka, bisa dikatakan bahwa dia berfungsi secara penyeimbang.

“Apa kamu berencana untuk bergabung dengan Ishizaki dan yang lainnya sejak awal?”

“Ya. Ada beberapa prioritas untuk penggabungan, dan kamilah salah satunya.”

Dia mengakuinya tanpa menyangkal, dan mengalihkan pandangannya ke depan, Ishizaki dan yang lainnya sedang mengobrol sambil menatap matahari yang akan segera terbenam seolah untuk menyembuhkan rasa lelah mereka.

Pada dasarnya, ini sepertinya hanya grup yang dibuat dari hubungan teman baik siswa kelas B tahun kedua.

Satu-satunya kelas yang berbeda, Tsube juga membaur dengan baik.

“Ayanokouji-kun, apa kondisi fisikmu baik-baik saja?”

Bahkan jika dia melihat bahwa tidak ada yang datang mengikutiku, tampaknya Hiyori tidak terlalu khawatir.

“Ya, entah bagaimana untuk saat ini.”

“Aku pikir tidak perlu khawatir, tapi tolong berhati-hatilah. Kamu bisa mundur hanya dengan satu cedera.”

“Aku tahu.”

Dia memanggilku, jadi aku memutuskan untuk duduk di sebelah Hiyori.

“Tinggal tiga hari lagi, ya.”

“Ya.”

Aku rasa itu seharusnya tidak terdengar memiliki makna yang dalam secara khusus.

Setelah itu, kami menatap laut dalam diam dan memulihkan semangat kami.

Ketika aku bertemu teman atau seseorang yang dekat denganku, aku sering ditanyai bagaimana keadaanku saat ini.

Selama ini adalah pertempuran untuk bertahan hidup, itu adalah sesuatu yang sangat dipertanyakan.

(Tln: Bertahan hidup disini dalam artian tidak dalam resiko dikeluarkan)

Bagaimanapun, tidak ada tanda-tanda bahwa Hiyori bertanya padaku tentang berapa skorku.

Daripada tidak tertarik, rasanya dia percaya kalau aku tidak akan dikeluarkan dari sekolah.

“Oi, bukannya itu Ayanokouji!”

Mungkin dia akhirnya menyadari keberadaanku, Ishizaki tersenyum sangat bahagia karena suatu alasan.

Anggota yang lain sepertinya segera menyadari keberadaanku, tapi meraih bahu Ishizaki saat dia mencoba mendekat.

“Kenapa sih?”

“Jangan diganggu.”

“Ha? Memangnya Ayanokouji bakal keganggu?”

“Bukan begitu...”

“Sudah sudah. Ishizaki-kun memang tidak baik dalam hal seperti itu.”

“Tidak, hal baik? Dia hanya tidak bisa membaca suasana.”

“Itu... un, mungkin aku tidak bisa menyangkalnya.”

Nishino dan Tsube ternyata sudah cukup akrab untuk berbicara satu sama lain.

Ini menjadi pemandangan bagi banyak grup dalam pertarungan jangka panjang di pulau tak berpenghuni.

Jika mereka berjuang keras bersama untuk menghindari pengusiran, mereka bisa dengan mudah mengatasi celah dari dinding secekil apapun itu.

Tapi disaat yang sama, itu juga kejam.

Setelah ujian khusus ini selesai, pertarungan antar kelas akan dilanjutkan lagi, dan masa depan saling menendang sedang menunggu.

Saat itu, tidak sedikit siswa tidak bisa membuat penilaian secara normal.

(Tln: Masudnya jadi ragu-ragu, karena pernah dekat)

“Maaf aku sudah mengganggu.”

Aku menilai bahwa mereka tidak bisa berdiskusi bersama jika ada aku yang merupakan siswa kelas D, jadi aku mencoba untuk pergi, tapi Ishizaki bergegas meraih bahuku.

“Rasanya memalukan untuk jadi pria seorang diri, temenin aku sebentar dong, Ayanokouji~”

“Temenin...”

“Lagipula sudah tidak ada ujian hari ini, dan kamu juga berencana berkemah di sekitar I9, ‘kan?”

Area yang ditunjuk untukku J10, tidak cocok untuk mendirikan tenda karena anginnya kencang dan tanahnya penuh bebatuan. Dalam hal ini, seperti yang dikatakan Ishizaki, aku berencana untuk menghindari tepi laut dan berkemah di sekitar I9...

“Itu ide yang bagus, ya.”

Memberikan persetujuan, Hiyori yang berdiri mendekat.

Keduanya relatif dekat denganku, jadi hanya ada sedikit masalah, tapi bagaimana dengan gadis-gadis lain?

“Bukankah itu bagus? Ayanokouji-kun sepertinya tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.”

“Benar tuh.”

Nah, ternyata tidak ada satupun yang keberatan.

Entah bagaimana, kupikir ini adalah grup dengan suasana nyaman dan damai yang membuat ku lupa bahwa aku sedang mengikuti ujian khusus yang sulit.

Suasana seperti ini cenderung terlihat di kelas Ichinose, tapi sepertinya kelas Ryuuen mulai berubah sedikit demi sedikit.

Related Posts

Related Posts

1 comment