-->

Cari Blog Ini

Seirei Gensouki Volume 16 Bab 1 Part 1 Indonesia

Bab 1
Laporan


◇◇◇


Kemudian, Raja François, Putri Kedua Charlotte, Duke Cretia, Christina dan Flora, dan Duke Huguenot meninggalkan ruangan, menyisahkan Rio, Satsuki, Liselotte, dan Julianne di ruangan.

Setelah itu, mereka menunggu sebentar sampai Christina dan Flora selesai berganti pakaian dan Charlotte membawa kunci mansion yang akan diberikan kepada Rio. Lalu——,

“Sudah lama sejak kita bertemu di pesta malam, ya, Julianne-san. Saya belum sempat menyapa Anda dengan benar, jadi senang bertemu dengan Anda lagi. Lama tidak bertemu.”

Satsuki berbicara dengan Julianne, ibu Liselotte. Satsuki sudah bertukar salam yang tak terhitung jumlahnya dengan para bangsawan yang menghadiri pesta malam, tapi dia sepertinya mengingat dengan baik Julianne, ibu Liselotte.

“Ya. Saya merasa terhormat untuk diingat oleh Anda, Nona Pahlawan.”

Julianne menanggapi Satsuki dengan senyum bahagia di wajahnya.

“Itu yah, soalnya Julianne-san sangat cantik. Seperti yang diharapkan dari ibu Liselotte... sebaliknya, pada awalnya saya pikir Anda adalah kakak perempuannya yang sedikit lebih tua dari saya, jadi saya terkejut ketika saya mendengar kalau kalian adalah ibu dan anak, dan itu benar-benar meninggalkan kesan pada saya.”

“Ya ampun, saya sangat senang mendengar Anda mengatakan itu, Nona Pahlawan.”

Pipi Julianne memerah karena malu.

“Saya tidak terbiasa dipanggil Nona Pahalawan. Anda bisa memanggil saya dengan nama saya jika Anda mau.”

“Dengan senang hati... kalau begitu, Satsuki-sama. Terima kasih banyak atas semua bantuan yang sudah Anda berikan kepada putri saya.” kata Julianne dan dia menundukkan kepalanya.

“Tidak tidak, sayalah yang seharusnya mengatakan itu. Saya telah sering merepotkan Liselotte-chan.”

Satsuki juga membalas dengan ramah dan membungkukan badan.

“Dia adalah tipe anak yang cenderung mengabaikan bersosialisasi dengan anak-anak lain seusianya karena sibuk menjabat sebagai delegasi atau menjalankan perusahaan perdagangan, jadi saya akan sangat senang jika dia bisa berteman dengan Anda, Satsuki-sama.” kata Julianne dengan sedikit kasih sayang orang tua.

“Mo-Mou, Ibu nih.”

Pipi Liselotte menjadi sedikit merah.

“Fufu, jangan khawatir soal itu. Karena saya sudah berteman baik dengan Liselotte-chan. Setiap kali dia datang ke ibukota kerajaan untuk urusan bisnis, dia repot-repor pergi untuk menemuiku. Terima kasih untuk selama ini, Liselotte-chan.” kata Satsuki sambil cekikikan dan berterima kasih kepada Liselotte atas waktunya.

“Tidak perlu, saya juga senang berbicara dengan Anda, Satsuki-san. Sayalah yang seharusnya berterima kasih pada Anda.”

“Ibu ikut senang, ya, Liselotte.”

Melihat respons malu-malu putri kesayangannya, Julianne berbicara dengan lembut.

“Ya, ibu.” kata Liselotte, suaranya memantul saat dia menganggukkan kepala. Lalu——,

“Maaf saya terlambat menyapa Anda, tapi saya juga sangat berterima kasih atas bantuan Anda, Julianne-sama. Terima kasih juga kepada Liselotte-sama untuk semuanya.”

Rio bergabung dalam percakapan lalu menyapa Julianne dan Liselotte. Karena tadi Raja François juga ada di sana, dia melewatkan untuk menyapa yang lain.

“Tidak perlu, saya juga berterima kasih. Lama tidak bertemu, Haruto-sama.”

Di mulai dari Liselotte menanggapi sapaan itu.

“Senang sekali saya memiliki kesempatan lain untuk berbicara dengan Anda, Tuan Amakawa. Terima kasih telah mengundang saya, bersama Satsuki-sama dan putri saya, untuk mengunjungi mansion Anda.”

Julianne juga menanggapi sapaan Rio, senyum di wajahnya terlihat sangat bahagia.

“Tidak perlu, saya hanya sering berpindah-pindah tempat sehingga saya tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan kalian semua, jadi saya sangat senang memiliki kesempatan untuk berbicara dengan kalian seperti ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi.”

“Haruto-kun juga sudah mendapatkan mansion, aku akan senang jika kamu sedikit lebih sering menunjukkan wajahmu, tahu.”

Ketika Rio menanggapi Julianne, Satsuki meminta dengan nada suara yang nakal seolah dia memohon padanya.

“Aku berencana untuk melakukannya sesering mungkin di masa depan. Selama kamu tinggal di kastil, jangan ragu untuk datang ke mansion kapan saja seolah itu rumahmu sendiri.”

“Kamu sendiri loh yang bilang. Aku tidak sabar untuk itu.”

“Aku pegang kata-katamu,” kata Shatsuki dalam suasana hati yang baik.

“Ya.”

Rio tersenyum dan mengangguk untuk menyambut kedatangan Satsuki.

“Karena sudah diputuskan, aku semakin tidak sabar untuk melihat mansion seperti apa yang akan didapat Haruto-kun. Makasih, ya, Haruto-kun.”

“Aku belum melakukan apa pun untuk pantas menerima ucapan terima kasihmu, loh.”

“Tidak, tidak, Haruto-kun diberi mansion sebagai pengakuan atas pencapaianmu selama ini, dan jika Putri Christina dan Putri Flora tidak kembali dengan selamat, aku gak tahu apakah aku bisa benar-benar menantikan sesuatu seperti ini. Aku tahu ini agak klise, tapi rasanya gak enak kalau gak diucapkan.... Makanya, terima kasih untuk itu. Aku akan menerima tawaranmu, dan aku akan mengunjungimu setiap hari selama kamu di sini, Haruto-kun.” kata Satsuki, dan di akhir dia tertawa nakal seolah dia tidak ingin suasana menjadi suram.

“Jadi begitu.”

Rio juga tersenyum lebar.

“Apa Julianne-san dan Liselotte-chan tahu mansion seperti apa yang Haruto-kun dapat?”

Satsuki bertanya kepada dua anggota Duke Cretia.

“Saya tahu bangunan mana yang dimaksud dari apa yang dikatakan Yang Mulia sebelumnya. Itu adalah mansion yang indah, seperti tempat tinggal keluarga kerajaan. Bangunan itu mungkin dibangun di era baru, karena memiliki desain yang elegan. Namun, itu pada dasarnya bukan tempat yang bisa dimasuki oleh siapa pun selain keluarga kerajaan sesuka hati, jadi saya bahkan tidak tahu seperti apa interiornya.... Apa ibu tahu tentang itu?”

Liselotte menjawab pertanyaan Satsuki terlebih dulu, lalu bertanya ke Julianne.

“Aku juga belum pernah masuk ke dalamnya. Jadi aku sudah sangat penasaran.” kata Julianne dengan sedikit kegembiraan melalui rasa ingin tahunya.

“Aku mengerti. Sangat menyenangkan melihat tata letak dan interior mansion yang belum diketahui, ya?”

Kemudian percakapan pun berkembang. Beberapa menit kemudian Charlotte kembali dengan Christina dan Flora yang telah selesai berganti pakaian.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment