-->

Cari Blog Ini

Seirei Gensouki Volume 16 Bab 2 Part 1 Indonesia

Bab 2
Mansion Baru dan Kegemparan baru?


◇◇◇


Setengah jam lebih sedikit berlalu sejak saat itu.

Di mansion yang sudah diberikan kepada Rio, suasananya pada dasarnya ramah dan percakapannya hidup, tapi atas permintaa Charlotte untuk menyimpan semua cerita sampai pesta menginap, jadi sudah waktunya untuk mengakhirinya.

Satsuki, Charlotte, Liselotte dan Julianne akan tetap tinggal di mansion Rio, tapi——,

“Kalau begitu, saya dan Flora permisi dulu.”

Christina dan Flora izin meninggalkan ruangan. Dalam diskusi sebelumnya, ada juga pertanyaan tentang bagaimana pertunangan antara Liselotte dan Hiroaki bisa terjadi. Oleh karena itu, dia mungkin ingin berbicara dengan Duke Huguenot dan Hiroaki tentang peristiwa yang terjadi saat dia tidak ada. Kenyataannya——,

“Bisakah kau antarkan aku sampai ke kamar Duke Huguenot?”

Begitu Christina meninggalkan mansion Rio, dia meminta dayang pemandu untuk mengantarkannya. Lebih dari selusin orang, termasuk para penjaga, berjalan melalui halaman menuju kamar Duke Huguenot. Tetapi——,

“Duke Huguenot sedang keluar. Menurut para penjaga, dia berada di kamar Pahlawan Hiroaki-sama...”

Duke Huguenot tidak ada di kamar yang dia pinjam dari Kerajaan Galarc. Dayang itu bertanya ke penjaga di kamar sebelah dan memberitahunya di mana Duke Huguenot berada.

“...Oh. Kalau begitu, bisakah kau antarkan aku ke kamar Hiroaki-sama?”

Christina berpikir tentang apa yang harus dilakukan sejenak, lalu memutuskan untuk mengunjungi kamar Hiroaki dan meminta diantar lagi.

“Dimengerti.”

Dayang itu membungkuk dengan hormat dan mulai memandunya ke kamar Hiroaki. Karena berada di dekat kamar Duke Huguenot, panduan berakhir dalam waktu kurang dari sepuluh detik. Dan ketika Christina dan Flora memasuki kamar Hiroaki——,

“Selamat datang, Christina-sama, Flora-sama.”

Ada tiga orang di ruangan itu, yaitu Hiroaki, Duke Huguenot, dan Roanna. Duke Huguenot dan Roanna berdiri dan menunggu mereka, kemudian menundukan kepala. Ekspresi mereka terlihat agak gelisah. Di sisi lain——,

“........................”

Hiroaki sedang duduk di sofa dengan wajah cemberut. Itu membuat Flora, dan tentu saja Christina, menyadari bahwa suasana hati Hiroaki sedang buruk.

“Apa kabar, Hiroaki-sama.”

Christina tidak tampak terganggu oleh itu, dan dia mengangkat sedikit ujung gaunnya dan berbicara kepada Hiroaki dengan suara tenang.

“Aan? Aku tidak sedang dalam suasan hati yang baik, bukan?” balas Hiroaki dengan kata-kata sarkastik.

“Apakah terjadi sesuatu?” tanya Christina, masih dengan nada tenang.

“Tidak ada... tidak terjadi apa-apa. Sepertinya kalian bersenang-senang di tempat si bajingan Haruto itu, ya.”

Hiroaki memalingkan mukanya kesal dan membalas dengan murung.

“Itu adalah undangan dari Putri Charlotte, putri dari aliansi ke tempat penyelamat kami Haruto-sama berada. Kami tidak bisa mengabaikannya.”

“...Meski begitu, kalian sendiri ingin pergi ketempatnya, bukan?” gumam Hiroaki.

Namun, gumamannya itu tidak pernah mencapai telinga orang lain——,

“Apa Anda mengatakan sesuatu?”

Christina memiringkan kepalanya.

Hiroaki menggigit bibirnya dengan erat——,

“Aku baru saja bicara dengan Duke Huguenot dan Roanna.”

Dia mulai mengatakan itu.

“Apa yang kalian bicarakan?”

Karena kata-kata Hiroaki tidak sampai ke intinya, Christina mengajukan pertanyaan.

“Tentang pernikahanku dengan Rosalie.”

“...Hanya untuk memastikan, apa benar yang Anda maksud itu Putri Rosalie, putri ketiga Kerajaan Galarc?”

Christina melihat Duke Huguenot dan Roanna, yang tidak terlihat begitu baik, dan kemudian mengkonfirmasi hal itu pada Hiroaki.

“Ya.”

“Baiklah. Kalau begitu, mari kita duduk dan diskusikan hal itu. Kalian juga duduklah.”

Christina mungkin memiliki firasat bahwa akan ada masalah, meminta mereka semua duduk dan kemudian dia pergi untuk duduk di hadapan Hiroaki. Flora duduk di samping Christina, dan keduanya berhadap-hadapan dengan Hiroaki. Duke Huguenot dan Roanna pindah ke kursi bawah dan duduk di sana. Setelah mengkonfirmasi itu——,

“Bisakah Anda ceritakan tentang hal itu?”

Cristina bertanya pada Hiroaki.

“Ini bukan masalah besar. Aku ingin mengambil Rosalie sebagai istri pertamaku. Itu saja.”

Hiroaki menyampaikan kesimpulannya dengan ringkas, kemudian mengangkat wajahnya untuk melihat reaksi Christina.

“Begitu, ya. Jadi, apakah Duke Huguenot dan Roanna meyakinkan Anda kalau itu tidak mungkin?”

Christina tidak tampak terkejut, dan dia terus-menerus mengkonfirmasi faktanya saat dia bertemu dengan tatapan Hiroaki.

“...Ya.”

Mungkin itu bukan reaksi yang dia harapkan, Hiroaki mengangguk dengan sedikit cemberut.

“Saya akan terus memeriksa faktanya, tapi awalnya sudah diputuskan bahwa Hiroaki-sama akan mengambil Flora sebagai istri pertama Anda, dan fakta ini sudah diumumkan ke dunia luar.”

“Tapi, Flora menghilang bersamamu, tidak jelas apakah masih hidup atau mati. Pada saat itu, pertunangan itu praktis dibatalkan. Jadi untuk mencegah organisasi runtuh, aku terpaksa harus bertunangan dengan Rosalie.”

Hiroaki dengan berani menghubungkan kata-katanya pada pemeriksa fakta Christina.

“Anda benar. Tapi, mengingat Flora kembali dengan selamat sebelum pertunangan dengan Putri Rosalie dibahas, pihak Kerajaan Galarc juga pasti berpikir kalau pertunangan Anda dengan Flora akan dipulihkan seperti semula. Pada saat itu, mereka pasti berpikir kalau pertunangan Hiroaki-sama dan Putri Rosalie juga akan dibatalkan.”

“Itu hanya kenyamanan kalian, bukan? Aku sudah muak harus mengubah tunanganku dari waktu ke waktu.”

“...Memang, Anda benar. Saya sangat menyesal sudah meminta Anda untuk ini dan itu demi kenyamanan kami.” jawab Christina sungguh-sungguh sambil menundukan kepalanya dalam-dalam dengan wajah yang rumit.

“Fun.”

Hiroaki mengendus, seolah-olah dia merasa puas dengan itu. Tapi——,

“Saya ingin bertanya satu hal, bolehkah saya berasumsi bahwa alasan kenapa Hiroaki-sama sangat ingin menikahi Putri Rosalie adalah karena Anda mencintanya?”

“A-An? Ah, tidak..., a-apa yang begituan biasa ditanyakan?”

Ketika Christina bertanya tentang perasaannya pada Rosalie, mata Hiroaki melihat ke mana-mana dan dia pun menjadi malu.

“Itu mungkin tidak sopan. Tapi, itu sangat penting bagi saya.... Maaf atas kelancangan saya.”

Christina meminta maaf lagi.

“......?”

Hiroaki terlihat ragu-ragu, tapi——,

“Izinkan saya memastikannya untuk terakhir kalinya. Hiroaki-sama ingin mengambil Putri Rosalie sebagai istri pertama Anda, bukan Flora. Apakah itu benar?”

Christina melanjutkan, bertanya pada Hiroaki sambil menatapnya.

“Y-Ya, itulah yang kukatakan di awal, bukan?”

Hiroaki menjawab dengan suara tegang, mungkin karena didorong oleh tatapan dari Christina. Lalu——,

“Saya mengerti. Kalau begitu, mari kita secara resmi membatalkan pertunangan Anda dengan Flora.”

Christina mengatakan itu kepadanya dengan suara yang sangat ringat.

“...A-Apa yang Anda bicarakan, Christina-sama?”

Duke Huguenot sangat bingung dan berteriak dengan cemas. Roanna yang duduk tepat di sebelahnya juga sangat terkejut, matanya melebar dan menegang. Sebaliknya, Hiroaki sebagai orang yang mengatakannya juga tertegun.

“Apa boleh buat, bukan? Toh Hiroaki-sama ingin mengambil Putri Rosalie sebagai istri pertamanya.”

“Meskipun begitu, Anda terlalu mudah memutuskan itu...! Jika itu terjadi, bukankah itu akan melemahkan ikatan antara Hiroaki-sama dan Restorasi?”

Apa kau sudah gila? Keluh Duke Huguenot yang tersirat.

“Bukankah menyakitkan untuk memiliki seseorang yang tidak dia sukai untuk menjadi istri pertamanya dan menghabiskan sisa hidupnya bersamanya?” jawab Christina dengan suara yang sangat tenang.

Dalam hal ini, yang dimaksud seseorang yang tidak dia sukai adalah Flora.

“H-Hal seperti itu, bagi para keluarga kerajaan dan bangsawan...”

“Ya, itu hal yang wajar bagi para keluarga kerajaan dan bangsawan. Tapi, Hiroaki-sama bukanlah keluarga kerajaan atau bangsawan. Dia adalah pahlawan.”

Christina melanjutkan dan menolak kata-kata yang hendak Duke Huguenot katakan.

“Itu...”

Duke Huguenot kehilangan kata-kata dan wajahnya mengerut. Jika subjek pembicaraan adalah seorang bangsawan muda atau wanita muda, dia akan menertawakannya, mengatakan bahwa keegoisan anak seperti itu tidak bisa diterima, tapi tidak bisa demikian ketika subjeknya adalah Hiroaki, seorang pahlawan.

“Aku tidak keberatan menikahi seseorang asalkan itu menguntungkan kerajaanku, bahkan jika aku tidak mengenalnya atau tidak menyukainya. Jika aku tidak menyukai orang tersebut pada saat itu, aku akan mencoba menyukainya. Tapi itu karena aku keluarga kerajaan. Aku tidak bisa memaksakan cara berpikir itu pada Hiroaki-sama.”

“T-Tapi, meskipun begitu..., keberadaan pahlawan sangat penting untuk Restorasi. Cara terbaik untuk memperkuat hubungannya dengan organisasi adalah dengan...”

Duke Huguenot bersikeras dengan ekspresi sedih di wajahnya masih berusaha meyakinkannya, terlepas dari perbedaan statusnya dengan Christina dan Hiroaki.

“Tentu saja aku mengerti apa yang kamu pikirkan. Tapi, para pahlawan seharusnya keberadaan yang tidak pernah benar-benar ada di dunia ini, loh. Suatu hari, mereka kebetulan dipanggil oleh batu suci dan turun ke dunia ini, dan awalnya mereka hanyalah legenda yang dibicarakan secara turun temurun. Apakah aku salah?”

“Anda tidak salah dalam hal itu, tapi...”

Duke Huguenot terlihat sedikit ragu, seolah-olah itu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah.

“Kita seharusnya tidak memaksa para pahlawan yang seharusnya tidak pernah ada untuk diperhitungkan dan memasukkan mereka ke dalam kerangka organisasi. Tidakkah kau setuju?”

“...Karena mereka ada, saya dengan bodohnya berpikir bahwa kita harus memperhitungkan keberadaan ketika kita memikirkan berbagai hal.”

Duke Huguenot tidak mundur dengan mudah. Tidak mungkin baginya untuk membantah atasannya yaitu Christina, tapi Pahlawan Hiroaki sangat berguna baginya.

“Kupikir kita harus memikirkan berbagai hal dengan memperhitungkan fakta bahwa mereka ada. Namun, itu hanya terbatas pada hal yang tidak berlebihan. Karena para pahlawan adalah keberadaan yang melampaui kita manusia, kupikir tidak bisa dihindari bahwa distorsi akan terjadi jika kita memaksa mereka untuk masuk ke dalam kerangka masyarakat manusia.”

Faktanya, sekarang kita bermasalah justru karena distorsi itu terjadi, bukan? kata Christina tersirat dengan senyum dingin.

“............”

Dengan itu Duke Huguenot terdiam sejenak. Dan——,

“...Aku sendiri menjadi pahlawan bukan karena aku menginginkannya. Kalau aku bisa kembali ke Bumi, aku ingin kembali ke sana.”

Hiroaki berbisik.

Suaranya bergema dengan baik karena keheningan yang menyelimuti ruangan.

“Jika demikian, apakah Anda ingin berhenti menjadi pahlawan?”

Ketika dia mengatakan dia ingin kembali ke Bumi, itu menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan dia lakukan tentang pernikahannya dengan Rosalie, tapi Christina melewatinya dan menanyakan pertanyaan yang lebih penting.

“...Bukan berarti aku bisa berhenti hanya karena aku ingin berhenti.” kata Hiroaki dengan cemberut.

Sepertinya dia tidak bersemangat karena Christina begitu tenang sepanjang waktu.

“Kami Restorasi bisa memperoleh banyak manfaat hanya dengan menjadikan Hiroaki-sama sebagai bagian dari organisasi kami, tapi jika ini menjadi beban bagi Anda, maka saya pikir itu layak dipertimbangan.”

“...Dengan kata lain, kau tidak keberatan bahkan jika aku pergi dari Restorasi?”

“Kalau boleh saya jujur, saya akan sangat senang jika Hiroaki-sama bisa terus bersama organisasi, karena jika Anda pergi, Restorasi akan berada dalam masalah besar. Tapi saya masih ingin menghormati keinginan Anda, Hiroaki-sama. Itulah yang ingin saya katakan. Saya yakin ini adalah cara yang tulus untuk menjadi perwakilan dari organisasi yang ingin terus menyambut Anda sebagai pahlawan.”

Christina meminta Hiroaki dengan cara yang benar-benar bermartabat.

“............”

Hiroaki membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi tidak ada kata-kata yang keluar dan dia terdiam.

“Hiroaki-sama tadi bilang kalau Anda ingin mengambil Putri Rosalie sebagai istri pertama Anda, saya tidak berniat menghentikan Anda untuk melakukan itu. Tapi, jika Anda ingin menikahi Putri Rosalie, seorang anggota keluarga kerajaan, tentu saja syaratnya adalah Anda harus tetap menjadi pahlawan. Aku rasa Anda bisa memahami itu.”  

“............”

Hiroaki tetap diam dengan cemberut. Tapi——,

“...Saya berencana untuk segera kembali ke Galarc lagi, tapi saya dan Flora akan kembali ke Rodania besok untuk menunjukkan kepada orang-orang di Restorasi bahwa kami selamat. Pada saat itu, saya akan mengumumkan bahwa pernikahan antara Hiroaki-sama dan Flora telah resmi dibatalkan.”

“Apa...?”

Hiroaki mengangkat wajahnya dan menunjukkan reaksinya di sini.

“Saya masih akan merahasiakan perihal Hiroaki-sama dan Putri Rosalie, tapi saya akan bicarakan hal itu dengan Yang Mulia Raja François. Kalau Anda benar-benar ingin bersamanya, tolong katakan itu pada Putri Rosalie sendiri.”

Christina memberi tahu Hiroaki untuk mendekatinya sendiri, karena dia sudah diatur oleh orang lain untuk membuat semua lamaran pernikahan sejauh ini.

“............”

Ekspresi Hiroaki menjadi sedikit takut. Tapi——,

“Roanna, kamu akan tetap tinggal di istana ini dan mengurus Hiroaki-sama.”

Christina terus berbicara dan memerintahkan Roanna.

“...Dimengerti.”

Setelah tertegun beberapa saat, Roanna berdiri dan mengangguk dengan kepala tertunduk.

“Bagaimana denganmu, Duke Huguenot?”

“...Saya akan menemani Anda ke Rodania. “

Duke Huguenot sedikit ragu-ragu, tapi memilih untuk kembali ke Rodania dengan Christina dan Flora.

“Aku ingin berada di Rodania pada sore hari, jadi kita akan berangkat besok pagi.”

“Baik, Yang Mulia.”

“Kalau begitu, aku dan Flora akan pergi.”

Setelah memastikan Duke Huguenot mengangguk, Christina berdiri. Flora juga buru-buru berdiri——,

“Saya akan menemani kalian.”

Duke Huguenot juga dengan cepat berdiri.

Jadi Christina dan Flora meninggalkan ruangan dengan Duke Huguenot di belakangnya, meninggalkan Hiroaki dan Roanna sendirian di ruangan itu.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment