-->

Cari Blog Ini

Seirei Gensouki Volume 17 Bab 1 Part 1 Indonesia

Bab 1
Hari-hari di Kerajaan Galarc


Kastil Kerajaan Galarc. Di mansion di kastil tempat yang diberikan oleh Raja Francois kepada Rio, yang menjadi ksatria kehormatan, sebagai Haruto Amakawa.

Saat itu sore hari, sepuluh hari setelah Rio datang untuk tinggal di mansion bersama anggota rumah batu. Putri kedua, Charlotte Galarc, mengunjungi Rio dan yang lainnya lagi hari itu. Satsuki, Liselotte, Christina dan Flora juga menemaninya.

“Aku ke sini hari ini dengan permintaan pekerjaan untuk Haruto-sama dan Celia-sama.”

Charlotte menyesap teh yang telah ditawarkan kepadanya untuk melembabkan tenggorokannya, dan memberitahu Rio dan Celia, yang duduk di sofa di seberangnya.

“Pekerjaan untuk kami?”

Suara Rio dan Celia tumpang tindih saat mereka saling memandang.

“Ya. Ini adalah permintaan resmi dari kerajaan, jadi tentu saja akan dibayar, dan masa jabatan kerja kalian juga hanya selama kalian tinggal di ibukota kerajaan. Dengan mengingat hal itu, aku harap kalian akan mempertimbangkan apa yang akan aku katakan nanti.”

Permintaan ini hanya bersifat sukarela, kata Charlotte sebagai pengantar.

“...Sebenarnya pekerjaan seperti apa itu?”

“Kerajaan ingin kalian berdua menjadi guru sementara di tempat yang telah ditentukan. Celia-sama akan memberikan kuliah khusus tentang sihir di Royal Academy Galarc, dan Haruto-sama akan memberikan kuliah khusus tentang pertempuran jarak dekat dengan mereka yang kami temukan di sini... atau lebih tepatnya, kerajaan ingin kalian bertanggung jawab atas pengajaran.”

“...Selain Celia, yang merupakan guru di Royal Academy Beltram, saya tidak memiliki pengalaman sebagai guru, loh?”

“Fufu, itu ketakutan yang tidak beralasan. Aku yakin bahwa dengan kemampuan Haruto-sama, kamu tidak akan kesulitan dalam mengajar.”

Rio tidak yakin, tapi Charlotte menjamin kemampuannya dengan penuh keyakinan.

“Ini suatu kehormatan besar, tapi saya tidak akrab dengan gaya permainan pedang atau teknik tubuh dari Kerajaan Galarc.”

(Tln: Taijutsu = Teknik tubuh/Physical arts)

“Itu juga bukan masalah. Karena apa yang ingin kerajaan minta Haruto-sama lakukan bukanlah untuk mengajari teknik dasar kepada mereka yang baru belajar teknik, tapi untuk melatih tanding mereka yang telah memperoleh pengalaman tempur. Akan ada orang-orang dengan keahlian senjata dan sekolah yang berbeda.”

“...Jadi begitu.”

Rio mengangguk untuk merenungkannya sejenak. Dia sudah memberikan pelatihan teknis kepada Masato yang benar-benar pemula dalam pertempuran, dan para pejuang desa roh rakyat, yang tidak pernah ada konflik di antara mereka sendiri dan kurangnya pengalaman dalam pertempuran satu lawan satu, tapi beda halnya ketika berurusan dengan prajurit profesional dari Galarc dan Restorasi yang tahu semua tentang pengetahuan semacam itu, situasinya berbeda. Tentu saja, beberapa dari mereka berasal dari kelas bangsawan, dan dia tidak yakin seberapa baik dia bisa mengajari mereka.

“Haruto-sama memiliki rasa tanggung jawab yang kuat, jadi aku paham kalau kamu tidak bisa asal berjanji. Tapi jangan dipikirkan terlalu keras, anggap saja ini sebagai pertarungan tiruan dengan para peserta..., dan sekedar menerimanya sebagai pertandingan yang ringan. Alasan kerajaan membicarakan hal ini kali ini adalah karena ada permintaan untuk bertarung dengan Haruto-sama, seorang Ksatria Kehormatan.”

“Memang benar saya tidak akan menolaknya jika itu hanya sekedar pertandingan, tapi..., berapa banyak orang yang diperkirakan akan menghadiri kuliah?”

“Kami berencana untuk membatasi jumlah peserta dalam satu kali kuliah paling banyak sekitar 20 orang. Diasumsikan bahwa mereka yang tidak sibuk akan hadir setiap saat, tapi kami akan bertanggung jawab untuk memilih siapa yang akan hadir, jadi tidak perlu khawatir tentang itu.”

Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan para peserta melakukan sesuatu yang aneh——seolah-olah mengatakan itu, Charlotte memiliki senyum tak kenal takut. Bisa dikatakan itu mengesankan, dia tampaknya memiliki pemahaman yang kuat tentang masalah yang mungkin dikhawatirkan Rio. Ekspresi Rio melunak sedikit lucu, mungkin dia terkesan dengan pertimbangan yang hanya bisa diberikan Charlotte.

“Saya pikir lebih baik jumlah orangnya dikurangi lagi jika saya harus bertanding dengan setiap orang, tapi jika tidak apa-apa bagi para peserta untuk saling bertanding, jumlah itu mungkin tidak masalah.”

“Entah itu satu lawan satu, satu lawan banyak, atau banyak lawan banyak, Haruto-sama bebas mengubah isi kuliah sesuai keinginanmu berdasarkan jumlah peserta dalam sesi tersebut.”

“Baiklah, kalau begitu...”

Masih bisa diakali, dia mungkin bisa menjaga format kuliahnya. Apakah para peserta akan puas atau tidak adalah masalah lain, tapi....

“Untuk saat ini, kami memiliki gambaran kasar tentang siapa yang akan menghadiri pertemuan pertama, jadi bagaimana kalau mencoba mengajar sekali saja? Kemudian, kamu bisa memutuskan apakah kamu ingin mengajar di lain waktu atau tidak.”

Charlotte menyarankan. Ternyata tinggal meminta persetujuan Rio dan kuliah pertama pun siap dilakukan. Sulit bagi Rio untuk menolak ketika dia ditawari usulan dengan begitu banyak pertimbangan. Sebaliknya, itu akan menjadi cara untuk membalas Charlotte karena telah memberi pertimbangan dengan cara tertentu——,

“...Baiklah. Kalau begitu, saya akan mencobanya.”

Rio memutuskan untuk menerima permintaan itu.

“Terima kasih banyak. Aku sudah menduga kalau Haruto-sama akan berkata begitu. Kalau begitu, artinya kuliah pertama akan diadakan. Aku tidak sabar untuk melihat sosok pemberani Haruto-sama lagi.”

Suara Charlotte melambung, dan pipinya menendur, karena itu saja sudah membuatnya sangat senang.

“Char-chan, kamu sangat antusias, ya.”

“Fufu, kamu juga bilang kalau itu akan menarik, bukan, Satsuki-sama?”

Satsuki yang hanya hadir dan mendengarkan dalam diam sampai sekarang, tertawa kecil dan bergabung dalam percakapan. Charlotte juga menanggapi dengan suasana hati yang baik.

“Ngomong-ngomong, siapa yang dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam sesi latihan pertama?”

Rio bertanya sambil melihat Satsuki.

“Pertama, Satsuki-sama juga akan berpartisipasi. Ada juga beberapa lagi dari Ksatria Pengawal yang menjadi pengawalku dari Galarc, dan beberapa dari pelayan yang melayani Liselotte. Ksatria wanita dari Restorasi yang mengawal Christina-sama dan Flora-sama juga akan berpartisipasi.”

Charlotte menjawab dengan melirik Christina dan Liselotte. Lalu——,

“Putri Charlotte sudah berbicara dengan kami. Dari Restorasi, Vanessa dan beberapa bawahannya akan dalam pelatihan Anda. Ini mungkin merepotkan Anda, tapi terima kasih atas kerja sama Anda, Tuan Amakawa.”

Christina mengangguk dan berbicara lebih dulu.

“Dari pihak saya, beberapa pelayan yang menemani saya ke ibukota akan berpartisipasi. Kami juga ucapkan terima kasih atas kerja sama Anda.”

Liselotte juga mengikuti dengan menundukan kepala.

“Berarti ada beberapa orang yang saya kenal, ya...”

Rio sedikit khawatir tentang fakta bahwa itu akan menjadi semua wanita, tapi——,

“Saya mengerti. Saya tidak tahu berapa banyak yang bisa saya ajarkan, tapi dengan senang hati.”

Dia meluruskan postur tubuhnya dan mengangguk.

“Jika Haruto-sama tidak keberatan, aku harap Anda bisa memberikan kuliah pertama dalam beberapa hari ke depan, bagaimana? Aku berharap untuk membuat penyesuaian antara pagi hari, segera setelah sarapan hingga sekitar sore...”

“Kita bisa mulai besok sekitar waktu itu.”

“Benarkah? Baiklah, berarti kita langsung mulai besok. Jika semua orang di mansion ingin berpartisipasi atau mengamati, bagaimana dengan ruang terbuka di halaman belakang? Kami akan berada di sini sekitar jam 9 pagi.”

Dengan itu, Charlotte mengalihkan pandangannya ke Latifa dan yang lainnya yang ada di tempat itu.

“Ya, aku ingin sekali mengamati!”

Latifa mengangkat tangannya dengan penuh semangat.

“Kalau aku bisa menerima pelajaran dari Haruto-san, aku ingin berpartisipasi sebagai pengajar.”

“Aku juga tertarik.”

Sara juga mengangkat tangannya dengan rendah hati dan menyatakan keinginannya, diikuti oleh Alma, yang merupakan petarung jarak dekat.

“Baiklah, kalian berdua juga dipersilahkan untuk berpartisipasi. Tidak apa-apa, ‘kan?”

Charlotte dengan mudah setuju, dan menanyakan keputusan Rio.

“Ya, tentu saja. Jika demikian, pada dasarnya kalian adalah peserta, tapi tergantung pada situasinya, kalian berdua akan bertindak sebagai asistenku, oke?”

“Baik!”

“Serahkan pada kami.”

Atas permintaan Rio, partisipasi Sara dan Alma juga diputuskan.

“Dan Aishia juga.”

“Un, oke.”

Aishia mengangguk dengan dua jawaban.

“Jadi begitulah untuk pelatihan khusus Haruto-sama. Apakah Celia-sama bersedia memberikan kuliah khusus juga?”

Charlotte menyimpulkan pembicaraan dengan puas dan menoleh ke Celia untuk menanyainya.

“Saya ingin mengkonfirmasi beberapa hal, tetapi karena Christina-sama ada di sini, saya bisa berasumsi bahwa Anda telah membicarakaannya dengannya, ‘kan?”

“Ya. Namun, karena Celia-sensei saat ini dalam posisi sedang dipinjamkan kepada Tuan Amakawa, saya akan menyerahkan keputusannya kepada kalian berdua.”

Christina menjawab pertanyaan Celia.

“Terima kasih banyak. Ngomong-ngomong, mata pelajaran apa yang harus saya ajarkan?”

Celia bertanya pada Charlotte.

“Terserah mata pelajaran apa saja, tapi aku harap kamu bisa mengira-ngira bahwa itu adalah kuliah untuk siswa SD hingga SMA akademi. Itu bisa berupa kuliah yang selesai setiap sesi, atau bisa berupa kuliah yang selesai setelah beberapa sesi. Mengenai itu, aku ingin membahasnya denganmu berdasarkan jumlah hari Haruto-sama akan tinggal di Kerajaan Galarc.”

“Saya berencana tinggal di sini selama satu bulan lagi. Jika Celia bersedia menerima pekerjaan itu, silakan gunakan itu sebagai pedoman untuk jadwal Anda.”

Rio memberi tahukan berapa lama dia akan tinggal di Galarc.

“Jadi begitulah, aku berharap kamu akan menerima tawaran itu. Mari kita pikirkan isi kuliahnya.”

Dengan demikian, diputuskan bahwa kuliah khusus Celia juga akan diadakan.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment