Episode 1
Kedua dan Pertama
◇
Hayasaka-san sedang berjalan menyusuri gang yang agak jauh dari jalan utama di kota saat senja.
“Maaf, ya.”
Begitu melihatku menyusulnya, Hayasaka-san menunduk.
“Rasanya, aku tidak bertindak baik.”
Hayasaka-san menahan poninya di sana untuk menyembunyikan ekspresinya.
“Aku tahu itu hanya bercanda, tapi aku tidak suka Kirishima-kun diremehkan. Apa itu mengganggumu?”
“Tidak sama sekali. Aku malah senang.”
“Tapi, mengejarku adalah kesalahan, tahu. Dari sudut pandang Tachibana-san, bakal kelihatan kalau sepertinya Kirishima-kun menyukaiku.”
Aku tidak yakin. Di tempat pertama, Tachibana-san tidak melihatku. Selain itu——.
“Itu kebenaran. Aku menyukaimu, Hayasaka-san.”
“Sebagai yang kedua, ‘kan.”
“Menyukaimu sebagai yang kedua, itu artinya aku sangat menyukaimu, loh.”
“Ya.”
Kemudian Hayasaka-san menggeliat, “A~a.”
“Padahal aku mau menolongmu, Kirishima-kun, eh malah semuanya dilakuin sama Tachibana-san.”
“Itu kelihatannya untuk menolongmu, Hayasaka-san.”
“Tidak, itu untuk menolongmu, loh, Kirishima-kun. Aku tahu. Apakah kamu senang?”
“Bahkan jika itu benar, Tachibana-san punya pacar.”
Cinta terbesarku tidak ada peluang untuk saat ini.
“Meski begitu, Kirishima-kun, kau sangat menyukai Tachibana-san, ‘kan?”
“Aku tidak tahu.”
“Saat sedang karaokean, yang kamu lihat hanyalah Tachibana-san.”
“Aku gak ingat.”
“Pura-pura gak tahu. Kamu terus melihatnya, dan itu membuatmu semakin tidak bersemangat.”
Hayasaka-san tertawa, “Fufu,”. Sepertinya dia geli dengan tingkahku di karaoke.
“Hanya karena Tachibana-san menaruh sedotan di cangkir pacarnya, kamu sudah sangat depresi. Dia akan melakukan hal seperti itu bahkan pada anak laki-laki yang tidak dia pedulikan. Aku juga melakukannya kok.”
Benar, Hayasaka-san juga menaruh sedotan di cangkir anak laki-laki di sebelahnya.
“Melihat itu, aku depresi lagi.”
“Oh gitu oh gitu. Jadi aku membutmu cemburu juga.”
Hayasaka-san terlihat agak senang.
“Aku gak bisa menolongmu, tapi seperti yang dijanjikan, aku akan menghiburmu, Kirishima-kun.”
Hayasaka-san mendekat. Tapi, dia berhenti sangat dekat denganku, melihat jari-jari kakinya, dan tap-tap dia menghentakan tumitnya.
“Aku merasa agak malu hari ini. Kira-kira kenapa, ya.”
“Gak perlu maksaiin diri.”
“Gak kok. Aku mau melakukannya untuk Kirishima-kun sekarang. Itu, sangat menenangkan soalnya.”
Setelah mengatakan semua itu, Hayasaka-san tidak bergerak dengan wajahnya yang masih merah.
Jadi kali ini, aku memeluk Hayasaka-san duluan.
“Kirishima-kun.”
Lengan Hayasaka-san melingkari punggungku. Memang, aku merasa lebih tenang. Aku sangat bahagia.
Ketika kupikir demikian, Hayasaka-san mendongak sambil menutup matanya.
Aku sudah membayangkan pelukan, tetapi ternyata Hayasaka-san punya ide lain.
“Rasanya seperti soda melon.”
Kata Hayasaka-san, setelah menciumku. Lalu dia menempelkan wajahnya ke dadaku sambil memasang wajah manis sambil berkata, “Ehehe,”.
“Hayasaka-san, kamu punya kebiasaan dipeluk, ya.”
“Un, aku, suka ini.”
Kami berpelukan sebentar.
“Maaf ya, Kirishima-kun bukan yang nomor satu.”
“Gak papa kok.”
Aku pun sama seperti itu.
Tadi ngelihat ilustrasi nih Novel, tapi gak ada gambar cowok nomor satuysatu disukai Hayasaka. Jadi penasaran siapa yang disukai Hayasaka
ReplyDeleteSama bang gw juga penasaran
DeleteGua curiganya si hayasaka cmn suka swma mc
DeleteHayasaka SUS
ReplyDelete