-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 9 Prolog Indonesia

Prolog
Monolog Nagumo Miyabi


Sebelum kusadari, aku adalah yang terbaik dalam belajar dan olahraga.

Sebelum kusadari, aku dikelilingi oleh orang-orang yang mencoba mendapatkan keuntungan dariku.

Aku tidak berusaha sangat keras.

Meskipun kami mempelajari hal yang sama dalam waktu yang sama, aku memiliki kemampuan belajar yang jauh lebih baik dari yang lain.


Itu———semacam prasyarat untuk menjadi populer secara tidak sengaja.


Popularitas adalah sebuah bakat.


Sejak masih kecil, aku memiliki bakat untuk menjadi populer.


Tentu saja, setidaknya aku tahu bahwa tidak semua orang menyukaiku.

Terutama orang-orang yang semakin berniat untuk menyaingiku, mereka pasti semakin membenciku.

Tapi itu tidak penting.

Terlepas dari baik atau buruknya itu, selama orang-orang melihatku sebagai orang yang populer, aku sudah senang.

Dari SD sampai SMP, kehidupanku sebagai orang populer tidak pernah berubah, jalan yang menyilaukan.


Meski begitu, aku tidak pernah bisa menghilangkan perasaan tidak nyaman kecil misterius yang terkadang kurasakan.


Perasaan tidak nyaman yang tak terjawab.


Dalam kehidupan tanpa ketidaknyamanan, itu saja yang terus membara di lubuk hatiku.


Perasaan tidak nyaman yang tidak pernah hilang, bahkan setelah diakui dan diikuti oleh banyak orang.

Tapi aku memilih untuk tidak memikirkannya.

Entah aku merasa tidak nyaman atau tidak, selama aku bisa tetap menjadi yang terbaik dan paling populer, itu sudah cukup.


Semestinya begitu.


Namun semua itu berubah ketika aku masuk SMA.


Aku tak bisa menahan perasaan tidak nyaman yang kuat muncul ke permukaan.


Horikita Manabu. Pria itu, yang satu tahun lebih tua dariku, adalah seorang pria yang sangat dihormati oleh banyak orang.

Ia adalah seorang pria yang jauh lebih mempesona dan cerdas daripada aku, dan juga memiliki keyakinan tanpa kecerobohan.


Dan seorang pria lain, yang berbeda dari Horikita Manabu tapi dengan bakat khusus, muncul satu tingkat di bawahku.

Ayanokƍji Kiyotaka. Dia adalah sosok yang benar-benar berbeda, sikapnya sombong, tapi kemampuannya sungguh nyata.


Apa yang telah kuraih, tidak kalah dari keduanya.


Dengan perasaan tidak nyaman yang tidak pernah hilang, terkadang aku memikirkannya.


Apakah kemampuanku nyata?


Atau apakah aku hanya raja telanjang karena apes tidak memiliki lawan yang layak?


Aku tidak bisa tidak memikirkan hal itu.


Itulah identitas dari perasaan tidak nyamanku.

Itulah sebabnya aku harus menyelesaikan masalah ini untuk menghapus perasaan tidak nyaman itu.


Aku harus mengalahkan Ayanokƍji dan menjadi orang hebat yang sebenarnya.


Kalau tidak———.

Related Posts

Related Posts

8 comments